Menurut penuturannya, pandemi membuat banyak pertanyaan dan ketidaktahuan. Sampai di satu titik ketika bertanya, kita mungkin saja tidak harus mencari jawabannya.
"Kita memutuskan kenapa tidak ambil saja judul WHY. Sesuatu yang sangat sederhana, ditanyakan setiap hari terhadap diri sendiri dan sekitar kita. Ada satu titik saat bertanya, kenapa harus mencari jawabannya," katanya.
Pemilik Tumurun Private Museum, Iwan Kurniawan Lukminto atau akrab disapa Wawan, mengatakan karya-karya ciptaan Aditya Novali dari setiap seri terus menerus mengalami perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau melihat karya Aditya Novali selalu konseptual dan pastinya ada alasan di balik karya tersebut. Seniman kebanyakan membuat luapan emosi, tapi Aditya mengedepankan logika, hitungan, dan semuanya ada aturan," tuturnya.
Usai menggelar pameran tunggal lukisan pertamanya di Pasar Seni Ancol pada usia 11 tahun, Aditya Novali beberapa kali menjadi finalis penghargaan.
Mulai dari Indonesia Art Award (1997, 1999), Indonesia Indofood Art Award (2002), dan Indonesia ASEAN Art Award (2003). Pada tahun 2016, Aditya menjadi salah satu nominator dalam The Sovereign Asian Art Prize 2016.
Selama 6 bulan ke depan, Tumurun Private Museum dan ROH ProjectS memajang karya seni Aditya Novali kepada publik umum secara gratis atau tidak dipungut biaya apapun. Pameran tunggal Aditya Novali yang berjudul WHY dibuka pada 26 Maret 2022 dan berlangsung sampai 26 September 2022.
Simak Video "Video: Melihat Pameran Art Jakarta Gardens 2025 "
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)