Seri lukisan Aditya menempatkan sepasang tokoh arsitek yakni Muzharul Islam asal Bangladesh (1923-2012) dan YB Mangunwijaya (1929-1999) asal Indonesia. Keduanya datang dari dua belahan dunia yang berbeda.
Seniman asal Solo itu membuat benang merah bagaimana kedua tokoh memandang arsitektur secara ekstensif dengan pengembangan komunitas. Dalam siaran pers yang diterima, Muzharul Islam dikenal sebagai pionir arsitektur modern di Bangladesh.
Sedangkan YB Mangunwijaya dikenal dengan pendekatan arsitektur yang humanis dan organik. Sepanjang kariernya, ia sebagai sosok di balik perancangan Kali Code, Yogyakarta.
"Lukisan hybrid Novali dapat diputar dan menampilkan rupa-rupa bangunan dan lanskap dari dua arsitek, dua kota yakni Yogyakarta dan Dhaka, serta dua kebudayaan yang berbeda," tulis keterangan pers.
Lewat seri lukisan yang diciptakannya, Novali ingin berbicara bagaimana dua tokoh dengan latar yang berbeda punya kepedulian yang sama di persoalan arsitektur.
Sepanjang karier Novali, ia bekerja multidispliner dan berbagai material. Ia sering mengangkat tema tentang batas, identitas, materialisme, dan kehidupan urban.
Karya Novali sukses dipamerkan di berbagai galeri seni dan institusi seluruh dunia. Di antaranya adalah Singapura, Taiwan, Swiss, Jepang, China, Thailand, dan Lebanon.
(tia/doc)