Judul pameran '57 x 76' menandai usia masing-masing yakni Hanafi di usia 57 tahun dan GM 76 tahun. Keduanya tak sekadar bertemu maupun dialog tapi juga melebur menjadi visi artistik dari dua sosok yang telah lama berkarier di dunia seni.
Hanafi mulai dengan kanvas atau kertas yang telah dilukis lalu memberikannya kepada GM untuk diteruskan. Sama halnya dengan GM yang menyerahkan kanvas pada Hanafi untuk direspons.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar karya-karya keduanya dikerjakan di studio masing-masing tanpa bertatap muka. Kolaborasi keduanya pun menghasilkan ratusan lukisan dan gambar. Kurator pameran, Agung Hujatnikajennong, menyebut kolaborasi Hanafi dan GM sebagai proyek yang bersifat aleatoris atau tidak menentu.
"Aleatorisme, sebagai sebuah metode kolaborasi artistik, menganggap ketakterdugaan sebagai sesuatu yang mengatasi determinasi kesadaran dan kehendak subjek. Dalam proyek ini, kolaborasi menjadi subversi atas paradigma artistik yang menempatkan individu sebagai pusat penciptaan," ungkap Agung dalam siaran pers yang diterima.
Pameran '57 x 76' dibuka pada 15 September di Komaneka Fine Art Gallery, Jalan Monkey Forest, Ubud, dan berlangsung hingga 30 Oktober 2019 mendatang.
(tia/doc)