Ada 10 perupa kontemporer yang bakal memamerkan karya di pameran 'Dunia dalam Berita'. Di antaranya adalah Agus Suwage, FX Harsono, Heri Dono, I GAK Murniasih, I Nyoman Masriadi, Krisna Murti, Mella Jaarsma, S. Teddy D, Taring Padi (didirikan pada 1998), dan Tisna Sanjaya.
Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, menuturkan pameran yang membahas hubungan antara praktik berkesenian dan pengaruh peristiwa politik di Indonesia sangat penting bagi perjalanan negara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Reformasi memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan kebebasan berekspresi, transformasi lanskap media massa, dan ekspresi artistik. Peristiwa tersebut membuka kesempatan yang lebih luas bagi para perupa untuk mengakses informasi dan memfasilitasi cara-cara baru untuk mengekspresikan ide kepada publik," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (15/4/2019).
Pameran 'Dunia dalam Berita' pun, lanjut dia, diinterpretasi ulang sebagai cara para perupa melihat dunia lewat pemberitaan dan media massa. "Museum MACAN dengan bangga menampilkan karya para perupa, yang memengaruhi cara publik memandang seni," ujar Aaron Seeto.
Tajuk eksibisi 'Dunia dalam Berita' terinspirasi dari program berita populer yang tayang di TVRI sejak 1973 silam. Pameran ini bakal berpusat pada dua peristiwa penting bagi perkembangan seni kontemporer Tanah Air.
Yakni dampak transisi dari era Orde Baru ke Reformasi pada sekelompok perupa antara tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Serta pengaruh kultur pop global di Indonesia, yang muncul dari demokratisasi media dan visual.
Nantinya kelompok Taring Padi asal Yoyakarta akan menghadirkan kritik sosial lewat bahasa visual spanduk dan poster. Mella Jaarsma dan I GAK Murniasih mengeksplorasi tubuh dalam konteks politis dan gender.
Kemudian karya-karya I Nyoman Masriadi, S.Teddy D., Agus Suwage, dan Tisna Sanjaya mengubah teks dan visual populer dalam gaya satir. FX Harsono dan Krisna Murti menggunakan visual dari media massa untuk memaknai kembali situasi politik dan sosial saat itu.
Seniman Heri Dono pun bakal menginterpretasi ulang visual tradisional untuk membahas isu sosial dan relasi kekuasaan dalam panggung politik nasional. Pameran 'Dunia dalam Berita' berlangsung pada 1 Mei-21 Juli 2019. (tia/nu2)