Karya instalasi berjudul 'Tadika Getah' atau 'Taman Kanak-kanak Karet' menghadirkan instalasi site-specific yang sejalan dengan tema besar kariernya yakni karet. Di sekeliling karya tersebut, ia membuatnya seperti perkebunan karet.
Ada pohon karet, getah yang melekat di pohon, dan area rumah untuk bermain. Kurator pameran, Asri Winata, menuturkan Shooshie benar-benar membuat perkebunan karet layaknya sekolah dan ingin mengundang orang dewasa agar belajar dari anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Keterikatan Shooshie dengan perkebunan karet ceritanya sangat personal. Dia kerap bermain di perkebunan karet dan ia mencoba menawarkan perspektif baru. Orang dewasa juga bisa belajar dan bermain di karya ini," tutur Asri saat media tur di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2018).
Instalasi tak biasa ciptaan Shooshie Sulaiman juga punya tujuan tertentu. Khususnya ia ingin mengajak orang dewasa agar lebih banyak melamun.
"Tujuan saya agar orang dewasa banyak melamun. Itu lebih bagus, perkebunan karet itu seperti taman bermain buat saya. Dan di sini saya ingin transmit energi taman kanak-kanak saya kepada pengunjung dewasa lainnya," lanjutnya.
Sepeti diketahui negara Malaysia, Indonesia maupun negara Asia Tenggara lainnya merupakan penghasil karet terbesar di dunia. Kekaguman Shooshie terhadap getah karet kini dia jadikan sebagai gagasan berkarya dan materi artistik.
"Getah karet punya sejarah yang panjang dan berat di negara-negara Asia. Saya mau kasih konotasi yang baru, karet juga sebagai mother nature," tukasnya.
Karya instalasi 'Tadika Getah' ciptaannya bisa dilihat hingga 21 Juli 2019 di area Taman Patung, Museum MACAN Jakarta. (tia/nkn)