"Di Asian Grandprix sendiri jurinya sangat banyak. Ada empat juri setiap harinya dan dari company yang profesional. Ada yang dari Filipina, dan Amerika Serikat. Mereka nguji di Asian Grandprix," ujar salah seorang pengajar Jonatha Pranadjaja ketika jumpa pers di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari setiap kategori dan jenjang kompetisi, ada jumlah sebanyak 80-an penari hanya 15-17 balerina yang berhasil lolos. Sekolah balet Marlupi sendiri mengirimkan 28 penari balet terbaiknya untuk mengikuti kejuaraan.
Cerita Marlupi Dance Academy Lawan 14 Negara di Asian Grandprix 2017 Foto: Tia Agnes Astuti/detikHOT |
Dari 28 penari, ada 13 yang berhasil lolos. "Tujuh di antaranya jadi juara," tambah Jonatha.
Salah seorang pengajar MDA lainnya, Yuniki Salim, mengatakan potensi dari murid-murid MDA berkualitas dan berpotensi besar memenangkan kejuaraan.
"Yang kami selalu tanamkan adalah perjalanan kompetisinya, bukan hanya menang atau kalah. Rata-rata penari dari luar kan, full time school, di Indonesia kan nggak. Pulang sekolah langsung latihan balet, malemnya mereka ngerjain PR," tutup Yuniki Salim, usai pementasan para pemenang.
(tia/dar)












































Cerita Marlupi Dance Academy Lawan 14 Negara di Asian Grandprix 2017 Foto: Tia Agnes Astuti/detikHOT