Marlupi Dance Academy Ungkap Rival Tersulit di Asian Grandprix 2017

Marlupi Dance Academy Ungkap Rival Tersulit di Asian Grandprix 2017

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 24 Agu 2017 21:18 WIB
Foto: Marlupi Dance Academy (Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Jakarta - Sekolah balet tertua di Indonesia, Marlupi Dance Academy (MDA) sukses membawa nama Indonesia di kancah internasional. Tujuh penari murid MDA berhasih memenangkan medali emas, perunggu, penghargaan Fonteyn (ke-4) dan Sansha (ke-5) di ajang Asian Grandprix 2017 yang berlangsung di Hong Kong pada 5-12 Agustus 2017.

Selain Indonesia, ada 14 negara lainnya yang mengikuti kompetisi. Di antara mereka, ada empat negara yang merupakan rival tersulit.

"Korea, Jepang, Manila, dan Singapura adalah empat negara yang tersulit. Di negara-negara tersebut balet bukan jadi aktivitas les atau after school saja, tapi full time dan mayoritas mereka home schooling. Jadi mereka yang belajar full time balet," kata Director of Performing Art sekaligus pengajar MDA, Claresta Alim saat jumpa pers di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (24/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu saja, lanjut Tata, Singapura berhasil menang juara dua dan tiga namun di tahun ini mereka gagal. "Jadi ini pertama kalinya Indonesia menang, padahal kalau Marlupi Dance Academy sendiri sudah tiga kali ikut Asian Grandprix," kata Tata.

Marlupi Dance AcademyMarlupi Dance Academy Foto: Tia Agnes Astuti/detikHOT

Tak hanya cerita mengenai kemenangan Indonesia di Asian Grandprix saja, tapi para penari juga ditawari untuk mengikuti beasiswa dari Roma, Italia. Salah seorang penari yang berada di atas panggung juga mengubgkapkan hal tersebut.

"Di Hong Kong pas final ada orang sekolah balet dari Roma yang menawarkan full scholarship di sana. Buat penari yang nggak menang juga beasiswa 50:50," tambahnya.

Di ajang Asian Grandprix, murid-murid MDA yang berhasil meraih emas di kategori pre competitive 1 yaitu Freya Zaviera Narendrasetya, pre competitive 2 yaitu Ilona Jahja dan pre competitive 3 yaitu Rebecca Alexandria Hadibroto.

Serta medali perunggu untuk kategori pre competitive 2 yaitu Alexandria Charlotte Eleanore dan 2 penari memperoleh penghargaan Fonteyn atau ke-4 yaitu Efania Sumanadevi, dan Alya Fathiyyah Zulfa serta penghargaan sansha atau ke-5 yaitu Raissa Septi Azmi.



(tia/dal)

Hide Ads