Setelah Stranger Things, Duffer Brothers Siap Remake Death Note

Setelah Stranger Things, Duffer Brothers Siap Remake Death Note

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 07 Jul 2022 10:06 WIB
Death Note
Foto: Death Note/YouTube
Jakarta -

Setelah sukses dengan musim keempat Stranger Things menyisakan satu musim final yang akan ditayangkan pada 2024. Sang kreator, Duffer Brothers, telah mempersiapkan proyek selanjutnya.

Dikutip dari Deadline, Duffer Brothers secara resmi mendirikan Upside Down Pictures menyusul kesuksesan Stranger Things Season 4. Mereka berencana terus bekerjasama dengan Netflix dalam sejumlah proyek baru.

Duffer Brothers bekerjasama dengan Hilary Leavitt untuk Upside Down Pictures. Sebelumnya, Leavitt sukses mengembangkan sejumlah serial seperti Orphan Black, Ozark, hingga Shining Girls.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek pertama mereka untuk Upside Down Pictures, tentu saja, musim terakhir dari Stranger Things. Selain itu, Duffer Brothers juga mengumumkan sejumlah proyek lain, di antaranya adaptasi manga populer Jepang garapan Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata, Death Note.

Sejak versi manga tamat pada 2006, sejumlah adaptasi untuk Death Note telah dirilis. Sebut saja anime, serial hingga film baik yang dirilis di Jepang maupun produksi Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Ini bukan kali pertama Netflix mencoba untuk membuat adaptasi Death Note. Sebelumnya, mereka sudah pernah merilis serial Death Note pada 2017, namun Duffer Brothers menegaskan mereka akan membuat hal berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.

Selain itu, masih belum ada detail lebih lanjut soal rencana adaptasi Death Note oleh Duffer Brothers.

Duffer Brothers juga berencana untuk membuat serial adaptasi novel Stephen King yang dirilis pada 1984 berjudul The Talisman. Mereka juga masih akan terus mengembangkan seri yang merupakan spin-off dari Stranger Things.

Pengumuman ini dibuat oleh Duffer Brothers usai Stranger Things Season 4 berhasil menjadi serial berbahasa Inggris paling populer Netflix sepanjang masa. Serial ini ditonton 1,15 miliar jam dalam 28 hari pertama.




(dal/wes)

Hide Ads