Alice in Borderland, Pertarungan Hidup dan Mati Dalam Game Maut

Alice in Borderland, Pertarungan Hidup dan Mati Dalam Game Maut

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Sabtu, 12 Des 2020 18:34 WIB
Alice in Borderland
Foto: dok netflix Alice in Borderland
Jakarta -

Apa yang akan kamu perbuat ketika tiba-tiba seluruh penduduk di kotamu hilang, dan kamu dipaksa untuk mengikuti sederetan game yang melibatkan banyak orang? Dengan catatan, nyawamu menjadi taruhannya.

Itu yang terjadi dalam serial Jepang Alice in Borderland yang saat ini sudah bisa disaksikan di Netflix. Serial ini menceritakan sosok Arisu, seorang pria pengangguran yang doyan main game, tiba-tiba terjebak dalam kota Tokyo yang kosong melompong bersama dua temannya.

Dalam dunia aneh tersebut, Arisu harus menyelesaikan sejumlah game maut untuk bertahan hidup. Ia kemudian bertemu dengan Usagi, seorang perempuan muda yang juga mengikuti game sendirian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perjalanan tersebut, keduanya mengungkap berbagai misteri di balik dunia aneh yang sedang mereka jalani. Bagaimana akhir dari perjalanan mereka?

Alice in Borderland dibuat berdasarkan manga bertajuk sama yang ditulis oleh Haro Aso. Shinsuke Sato didapuk sebagai sutradara yang menciptakan dunia tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam wawancara belum lama ini, Shinsuke Sato membeberkan elemen-elemen krusial yang ia temui dalam pembuatan serial ini. Salah satunya keinginan untuk membangkitkan emosi, bukan hanya para pemain, tetapi juga penonton.

"Orang-orang tiba-tiba menghilang dari dunia, pusat kotamu kosong. Alih-alih menceritakan kisah tentang orang-orang yang memasuki dunia aneh, aku ingin fokus pada perasaan takut yang akan muncul saat kau ikut memikirkan jika orang-orang tiba-tiba menghilang," ujar Shinsuke Sato.

"Unsur itu sangat penting dalam menentukan ke mana arah produksi dari serial ini akan berjalan. Aku merasa skenario ini, ketika orang-orang yang selalu berada di sampingmu hilang, akan menjadi ancaman yang nyata dan mengejutkan. Itu yang ada di pikiranku beberapa tahun yang lalu," lanjutnya.

Alice in Borderland dibintangi oleh Kento Yamazaki, Tao Tsuchiya, Yuki Morinaga, hingga Keita Machida. Bekerjasama dengan dua aktor terbaik Jepang, sang sutradara mengaku banyak melakukan komunikasi untuk tercapainya karakter yang diinginkan.

"Tidak seperti Shin di Kingdom yang penuh semangat, Arisu tak punya tujuan nyata. Ada sisi realisme modern di bagian ini. Bagaimana orang-orang apatis sepertinya bertahan dalam situasi paling ekstrim? Sangat menarik untuk mengeksplorasi pertanyaan itu dengan Yamazaki," jelas Shinsuke Sato.

"Sebaliknya, Usagi kuat secara fisik dan mental. Walaupun kadang tak senang dengan kehadiran Arisu, namun ia terus mendukungnya saat sedang goyah. Setelah kami memutuskan penampilan luar Usagi, aku mengobrol dengan Tsuchiya soal kepribadian karakter tersebut. Kami menciptakan karakter di Usagi yang memiliki kekuatan dan kelembutan yang unik," pungkasnya.

Alice in Borderland terdiri dari 8 episode. Serial ini sudah bisa ditonton di Netflix.




(dal/nu2)

Hide Ads