Syaura Qotrunadha Gabungkan Seni, Teknologi, dan Sejarah

Spotlight

Syaura Qotrunadha Gabungkan Seni, Teknologi, dan Sejarah

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 13 Sep 2022 18:50 WIB
Syaura Qotrunadha di Museum MACAN Jakarta
Syaura Qotrunadha (sebelah kanan) berpose bersama Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto (sebelah kiri). Foto: Courtesy of Museum MACAN
Jakarta -

Video art Syaura Qotrunadha yang tengah dipamerkan di Museum MACAN menampilkan berbagai isu di dalamnya. Bukan sembarang karya video yang diolah, namun seniman yang segera kuliah ke London itu juga menyentil persoalan sejarah di masa lampau.

Sejarah yang dimaksud oleh Syaura adalah antropologi rasial. Ditemui di Museum MACAN, belum lama ini, Syaura menceritakan proses riset panjang yang berjalan selama 6 bulan terakhir.

"Setahun setelah membahas tema pendidikan, saya mengembangkan ide ini ke narasi sejarah atau khususnya tentang antropologi rasial," tutur Syaura Qotrunadha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riset masa lalu, ia menemukan fakta saat masa penjajahan Belanda ada satu riset bahwa orang Indonesia diukur warna mata, warna kulit, dan ada catatannya.

"Saya belum tahu itu kegiatan apa. Pada 2020, saat saya selesai membuat video kertas, ditemukanlah itu adalah antrologi rasial dan mulai mencoba mencari tahu tentang itu, akhirnya dihubungkan dengan satu profesor Belanda, saya menghubunginya," ceritanya.

ADVERTISEMENT

Menurut penuturan Syaura, apa yang terjadi di masa lampau berdampak ke masa depan. Apapun yang terjadi di masa sekarang juga berimbas banyak.

Dia pun melakukan riset yang disebutnya sebagai 'mengalir saja'. Selama 6 bulan, dari draf sederhana, muncullah konsep tiga masa waktu yang sesuai dengan visi misi Hyundai Artlab sebagai penyelenggara penghargaan seni media baru, VH Award.

Dari konsep video art yang dibuatnya, Syaura pun memasukkan elemen air dan tanah untuk bahan karyanya.

"Tantangan saya mungkin karena menggarapnya di masa pandemi, jadi lebih ke mobilitas yah. Karena butuh riset dari Yogyakarta ke Bandung. Mobilitas yang seharusnya tinggi, jadi terkendala," katanya.

Dalam waktu satu minggu ke depan, Syaura bakal bertolak ke London untuk melanjutkan pendidikan gelar master Fine Art di Goldsmith, University of London. Dia bakal mengambil pendidikan master S2 ke London dan mempelajari berbagai medium lainnya.




(tia/dal)

Hide Ads