Komik digital di era sekarang masih digemari oleh para penikmatnya. Konten yang kerap nyeleneh dan menyentil kehidupan sehari-sehari menjadi salah satu nilai plus.
Berkarya sejak 2016, tak membuat Gregorius Renato Adhitama lelah untuk menciptakan inovasi di karyanya. Komik Rena jadi salah satu komik digital yang ada di platform media sosial Instagram.
Rena merupakan karakter rekaan buatan pria yang akrab disapa Reno. Punya hobi gambar sedari kecil, Reno membuat komik Rena karena terinspirasi dari Tahilalats sebagai pembuka bagi komik digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah kepikiran buat bikin komik digital sejak tahun 2015, Buat karakter Rena dari campuran inspirasi Crayon Shin-chan dan karakter Tahilalats, 2016 komik Rena resmi terbit dan dari situ posting setiap hari," tutur Reno ketika diwawancarai detikcom, Selasa (15/2/2022).
Komik Rena, diakui Reno, lebih ke genre komedi. Ia kerap membuat gambar lelucon yang menyentil kehidupan sehari-hari.
Tapi ternyata tinggal di Indonesia, menurut pria lulusan Rmit University Australia, sungguh meresahkan.
![]() |
"Ternyata ada banyak keresahan tinggal di Indonesia, jadi deh buat komik yang nyentil tapi masih dibalut dengan komedi. Menyentil karena ada unsur komedi tapi masih relatable dengan masyarakat Indonesia," sambungnya.
Menurut Reno, karakter Rena sengaja dibuat imut-imut namun konten cerita yang dibahas terbilang berat.
"Jadi don't judge book by the cover. Komiknya imut tapi yang dibahas berat," katanya sembari tertawa.
Ada ratusan konten di akun Instagram @komikrena yang menyentil masyarakat Indonesia. Beberapa waktu lalu, Reno menciptakan konten yang menyentil persoalan korupsi Rp 50 juta.
Ia mengaku jengah dengan berbagai isu korupsi dan sosial-politik yang ada di Indonesia.
"Sebenarnya rencana awal ya sudah kehidupan sehari-hari dibikin komedi saja, tapi makin banyak isu yang nggak keangkat. Saya jadi kepingin buat saja, dan sekarang banyak respons positif dan dukungan dari followers," kata Reno.
Lewat komik Rena, dia berharap masyarakat Indonesia bisa turut menyebarluaskan kontennya. Suara Rena yang dibuat Reno pun mampu menjadi perantara bagi mereka yang tidak bisa bersuara karena berbagai alasan.
"Nggak begitu banyak orang yang mereka bisa ikut menyuarakan, walaupun saya jadi perantara dari sisi komik saja," pungkasnya.
Berbagai isu pernah diangkat oleh Reno selain korupsi maupun sosial-politik. Ada juga soal LGBT hingga kekerasan seksual terhadap perempuan. Bagaimana Reno membuat cerita tersebut?
Baca artikel berikutnya!
(tia/wes)