Kenalan dengan Pembuat Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang Fenomenal

ADVERTISEMENT

Spotlight

Kenalan dengan Pembuat Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang Fenomenal

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 24 Agu 2021 14:27 WIB
HSC Forum, Pembuat Mural Tuhan Aku Lapar
Komunitas pegiat grafiti Tangerang pembuat mural Tuhan Aku Lapar, HSC Forum Foto: HSC Forum/ Pribadi
Jakarta -

Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang virat di jagat maya pada akhir Juli 2021 lalu, membuka rentetan peristiwa penghapusan mural di kota-kota besar Indonesia. Menjamurnya mural dan grafiti penuh muatan kritikan merupakan suara para seniman untuk berekspresi di tengah pandemi.

Setelah mural 'Tuhan Aku Lapar' viral dan menjadi fenomenal, seniman pembuat karya tersebut kian bersuara untuk membeberkan segala fakta. Siapa sih seniman pembuat mural 'Tuhan Aku Lapar'?

Pembuatnya adalah Halfway Street Connection atau disingkat HSC Forum. Mereka adalah komunitas yang menjadi wadah untuk teman-teman seniman yang menggeluti dunia seni.

"Khususnya street art agar kami bisa saling berbagi ilmu, belajar bersama, dan berpendapat. HSC Forum ada sejak Juni 2017 di kabupaten Tangerang," ungkap anggota HSC Forum, Ohaiyoh, ketika diwawancarai detikcom.

Setelah membuat karya, HSC Forum kerap mengunggah karya-karyanya di akun Instagram resminya @hsc_forum. Akun itu sudah memiliki sekitar 1.700 pengikut.

HSC Forum, Pembuat Mural Tuhan Aku LaparHSC Forum, Pembuat Mural Tuhan Aku Lapar Foto: HSC Forum/ Pribadi

Menurut Ohaiyoh, penghapusan mural memang biasanya lumrah terjadi dilakukan oleh Satpol PP setempat.

"Tim oren juga sering menghapus karya yang ada di jalanan Ibu Kota, bedanya ini dilakukan Satpol PP dan aparat kepolisian saja," katanya.

Ohaiyoh pun menerangkan jika alasannya mural 'Tuhan Aku Lapar' berada di tembok yang tak berizin, menurut dia, itu adalah lokasi biasa tempat HSC Forum berkarya.

"Spot (lokasi) di sana sudah biasa kami pakai untuk acara gambar sama teman-teman HSC dan nggak ada masalah sama sekali sama pemilik lahan. Adalah sebuah hal yang lucu ketika aparat bilang bahwa kami melakukan vandalisme," tuturnya.

Grafiti 'Tuhan Aku Lapar' di Tigaraksa, Tangerang, sebelum dihapus petugasGrafiti 'Tuhan Aku Lapar' di Tigaraksa, Tangerang, sebelum dihapus petugas Foto: Grafiti 'Tuhan Aku Lapar' di Tigaraksa, Tangerang, sebelum dihapus petugas (Dok.istimewa/Instagram)

"Padahal pemilik lahan (tembok) pun tidak masalah dan kami juga tidak melakukan pengrusakan apapun, tidak ada tembok yang rusak atau roboh," tegas Ohaiyoh.

Setelah mural 'Tuhan Aku Lapar', Ohaiyoh mengatakan bersama teman-teman pegiat grafiti di Tangerang, mereka akan tetap berkarya di mana pun.

"Kami nggak akan berhenti," katanya dengan penuh semangat.

Pegiat grafiti khas wayang itu juga melanjutkan, "Kami sebagai seniman tetap akan berkarya dengan cara kami mengikuti dan menanggapi keadaan lingkungan."

Simak artikel berikutnya ya soal HSC Forum dan di balik pembuatan 'Tuhan Aku Lapar'!



Simak Video "Arkeolog Temukan Mural Berusia 2.700 Tahun di Mosul"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/nu2)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT