Bagi para penggemar konten horor yang kerap dibawakan oleh Jordi Onsu dan Frislly Herlind atau disingkat Jorslly di Podcast, ada banyak cerita di baliknya.
Kisah-kisah itu bakal terangkum dalam buku perdana dari Jorslly yang diterbitkan oleh Bukune. Siap baca bocoran bukunya?
Jordi Onsu dan Frislly Herlind membaginya ke dalam tiga bab besar yakni cerita soal 'kita', 'cinta', dan 'mereka'. Bab tersebut dibongkar oleh mereka ketika berbincang dengan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah setahun dua bulan setiap minggunya pergi ke banyak tempat-tempat horor dan misteri untuk syuting Podcast. Kayak sudah ada 60 lokasi di luar spesial show ya," tutur Frislly Herlind.
Lokasi tersebut di antaranya di Anyer, Cirebon, Bandung, Bali sampai yang terbaru melakukan road trip ke Yogyakarta, Solo, dan Malang.
![]() |
"Setiap bab ada banyak hal yang mau kita ceritain. Kayak ada banyak hal yah, makanya nanti rencananya mau ada sekuel," tambahnya.
Ada bab yang menceritakan soal kisah cinta Jordi Onsu dan Frislly Herlind sampai memutuskan untuk berpacaran dan mengenal satu sama lain. Ada juga bab tentang mereka yang tak kasat mata namun mampu menyatukan hubungan Jorslly.
"Contohnya Marsha, ya semua orang tahulah siapa Marsha dan aku sering ceritain dan ternyata hubungan kami berdua didekatkan oleh dia dan karena 'mereka' juga kami bisa jadi sedekat ini," kata perempuan yang berusia 22 tahun tersebut.
Sampai saat ini, naskahnya sudah 60 persen dan segera masuk ke proses pra jual yang dibuka pada 15-20 Agustus 2021.
![]() |
Editor Bukune, Dono Salim mengatakan alasan penerbit memilih karya mereka karena konten keduanya yang terbilang unik.
"Kami melihat Podcast-nya beda dari tempat lain, yang nggak sekadar penelusuran saja tapi juga ada entertainment dan cerita di baliknya. Kayaknya bisa nih diajak menulis, dan karya buku mereka menarik karena jarang banget ada konten horor yang ditulis oleh pasangan," kata Dono.
Dia pun melanjutkan, "Tak hanya nilai horor-nya saja tapi juga sisi romansa dari mereka. Itu alasan utama cerita mereka menarik dijadikan buku."
(tia/dar)