Anya Taylor-Joy Jatuh Cinta Sekaligus Patah Hati Perankan The Queen's Gambit

Spotlight

Anya Taylor-Joy Jatuh Cinta Sekaligus Patah Hati Perankan The Queen's Gambit

Devy Octafiani - detikHot
Minggu, 08 Nov 2020 14:40 WIB
PARIS, FRANCE - MARCH 03: Anya Taylor-Joy attends the Miu Miu show as part of the Paris Fashion Week Womenswear Fall/Winter 2020/2021 on March 03, 2020 in Paris, France. (Photo by Pascal Le Segretain/Getty Images)
Anya Taylor-Joy / Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain
Jakarta -

Anya Taylor-Joy terpilih sebagai pemeran utama dalam serial The Queen's Gambit. Ia dikenal lewat film Glass, Emma juga The New Mutants.

Anya Taylor-Joy sebenarnya bukan satu-satunya kandidat untuk peran Beth Harmon. Namun ia yang paling menarik perhatian sang sutradara.

"Ketika aku pertama kali bertemu dengannya, spontan di kepalaku seperti berkata, ini Beth yang kami cari," ungkap Scott Frank sang sutradara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara bagi Anya Taylor-Joy, ia tak mampu menolaknya saat ditawari peran ini sejak pertama.

"Aku langsung jatuh cinta dengan Beth sekaligus seperti merasa memiliki hubungan satu sama lain bahkan meskipun aku tak mengerti sama sekali tentang catur," ungkap aktris 24 tahun ini.

ADVERTISEMENT

Ia membayangkan menjadi Beth dalam peran yang ia baca di novel aslinya. Tokoh Beth yang menghadapi kesulitan untuk terhubung dengan orang lain sejak ia kecil hingga tumbuh remaja dan menjadi dewasa disebut Anya Taylor-Joy menyedihkan di luar kejeniusan yang dimiliki karakter yang ia perankan itu.

The Queen's GambitThe Queen's Gambit Foto: (dok.Netflix)

"Dia merasa sangat lain dari orang kebanyakan dan hal itu membuatku ikut sedih dan patah hati saat pertama kali membaca novel ini bahkan sampai sekarang," ungkap Anya.

Anya Taylor-Joy pun punya kesimpulan sendiri tentang seperti apa sosok Beth dalam kepalanya.

"Dia begitu berkemauan keras. Sebagian dari dirinya yang menonjol adalah sifat narsisnya dan egois terutama dalam mengejar keinginan untuk mencapai kemenangan," ungkap sang aktris.

Anya Taylor-Joy pun turut menyumbang gagasan tentang bagaimana menghidupkan Beth lewat penampilan dirinya. Yaitu lewat penampilan Beth yang terlihat mencolok dengan rambutnya yang berwarna merah.

"Di dalam buku, Beth berambut cokelat," ujar Anya.

"Namun, ketika aku membacanya, hal pertama yang aku katakan kepada Scott (sutradara) adalah bahwa aku merasa dia perlu memiliki rambut merah. Ternyata Scott juga memikirkan hal yang persis sama. Aku cinta gagasan bahwa di mana pun Beth berada, bahkan saat dia berusaha mati-matian untuk menyesuaikan diri dan tetap dipandang berbeda," urai Anya Taylor-Joy.




(doc/wes)

Hide Ads