'Brightburn', Tak Selamanya Superman adalah Superhero

'Brightburn', Tak Selamanya Superman adalah Superhero

Ollivia Pratiwi - detikHot
Kamis, 16 Mei 2019 10:58 WIB
Foto: (imdb.)
Jakarta -

Ketika Planet Krypton nyaris hancur, Kal-El alias Clark Kent dikirim ke bumi dan diadopsi oleh sepasang petani. Ia kemudian menjadi penyelamat dunia di balik jubah Superman. Namun, bagaimana jika keadaan tidak berakhir serupa?

'Brightburn' menggaris bawahi bahwa tidak semua orang bisa menjadi superhero dan berhasil menyuguhkan sekanario paling realistis ketika sosok manusia super mendarat di bumi tanpa rasa tanggung jawab dan pendidikan moral.

Disutradarai oleh David Yarovesky, 'Brightburn' berkisah tentang Brandon Breyer; anak laki-laki yang diadopsi oleh Tori dan Kyle Breyer ketika sepasang suami istri itu menemukannya terbelangkai di dalam pesawat luar angkasa.

'Brightburn', Tak Selamanya Superman adalah SuperheroFoto: (imdb.)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun-tahun berlalu tanpa keanehan. Brandon tumbuh menjadi anak yang penurut dan pintar. Hingga usianya menginjak 12 tahun, ia mulai mengalami perubahan yang ganjil. Brandon mulai mendengar suara-suara dan merasakan kekuatan dalam tubuhnya.

Sayangnya, tidak seperti Superman, Brandon menganggap dirinya lebih unggul dari semua orang dan mulai menikmati tindakan sadis yang ia lakukan. Film ini bukan film horor superhero, melainkan kelahiran villain yang kejam.

'Brightburn', Tak Selamanya Superman adalah SuperheroFoto: (imdb.)


Tidak ada keadilan di film ini. 'Brightburn' murni mengisahkan sosiopat dengan kekuatan super yang bertindak jahat sesukanya pada siapa pun. Transisi Brandon pun terlalu cepat. Ia seperti terlahir jahat tanpa alasan dan berhasil menyembunyikannya selama bertahun-tahun.

'Broghtburn' berhasil mengadopsi elemen film superhero dan komik dengan formula horor klise yang sederhana. Namun, perlu diperhatikan bahwa film ini tidak memiliki batasan untuk visualisasi kekerasan yang brutal.

(doc/doc)

Hide Ads