"Jadi ketika kita bikin film 'Tersanjung' kita berharap ada respon yang positif. Ternyata nggak. 60 persen ragu. Dan impresi pertama nggak ada yang positif sama sekali, dan semuanya kebanyakan malah menjadikan bercandaan," kata Hanung di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2020).
"Yang sinetronnya nggak kelar-kelar lah, dan yang segala disebut itu tadi. Ragu semua. Bahkan ada yang keras bilang nggak sinetron banget. Akhirnya kita takut udah nggak usah bikin tersanjungnya daripada takut segala macam," lanjutnya.
Dari situ Hanung yang menjadi penulis skenario dan sutradara, sempat merasa gagal. Untungnya sang produser Raam Punjabi kembali meyakinkan bahwa Tersanjung adalah brand besar, sehingga dia mau mereboot.
"Dari situ saya mikir waduh saya salah memberikan judul memberi ide membuatkan film tersanjung itu salah. Akhirnya saya bilang sama pak Raam pak Amrit nih 'pak nggak ada yang mau nonton Tersanjung' . Akhirnya pak Ram bilang 'saya percaya brand tersanjung itu besar' yaudah akhirnya, oke saya reboot," bebernya.
Demi menghadirkan suasa baru Hanung benar-benar menggarap ulang. Namun ia tetap mengajak pemain lama di sinetronnya dan mengolah cerita adaptasi bebas yang baru.
"Saya mau buat ulang. Tapi pemain-pemainnya teteap pemain-pemain Tersanjung sinetron buat mengingatkan. Yaudah kita pede dong dibebasin pak Raam. Mungkin buat saya film adaptasi yang saya buat secara bebas," pungkasnya.
(fbr/dar)