Lucunya saat menawarkan kepada pemain tersanjung lawas, Hanung sempat ditolak oleh mayoritas pemainnya.
"Jadi kita bener-bener kaya bikin film kita sendiri, seperti kita melahirkan baby kita sendiri. Akhirnya kemudian setelah jadi kita kasih ke pemain-pemainnya (Tersanjung) tidak ada yang mau main," kata Hanung Bramantyo di jumpa pers, XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (12/3/2020).
Untungnya Febby Febiola dan Ari Wibowo mau diajak main. Meski kini mengajak aktor muda, Hanung berusaha membuat film ini agar nyambung dengan cerita di sinetronnya.
"Kecuali beliau ini (febby). Kan ada 6 season dan yang jadi indah ganti-ganti kan, dan semua nggak ada yang mau main. Saya nggak tahu kenapa tanya sendiri. Gimana ini. Jadi akhirnya ya sudah karena mau membuat ulang, cari apa yang membuat relate," imbuhnya.
Sementara itu, awalnya Hanung juga ingin angkat cerita itu di tahun 2019. Namun ia ingin memasukan suasana daerah di tahun 90-an, dan tetap mengangkat kisah drama.
"Tadinya mau setting 2019, yang membuat relate 90-an. Ambil (tahun) 98 dan itu di daerah. Saya merasa bahwa generasi 90an itu dikooperasi oleh orang Jakarta jadi saya sebagai orang daerah nggak terima. Sorry daerah juga punya, style baju daerah juga beda. Isu politik dari daerah dan jakarta juga beda. Tapi kita bicara 98 tidak menyentuh isu politik tapi isu cinta," pungkasnya.
(fbr/dar)