Pembacaan Puisi di Bawah Langit Jakarta Buka LIFEs 2019

Pembacaan Puisi di Bawah Langit Jakarta Buka LIFEs 2019

Tia Agnes - detikHot
Senin, 14 Okt 2019 17:06 WIB
Foto: Witjak Widhi Cahya/ Komunitas Salihara
Jakarta - Esmay Usmany maju ke atas panggung dan memanggil dua orang kawannya, Robin Block dan Armando Ello. Ketiganya menyanyikan penggalan lagu dadakan yang dibuat malam itu 'Starry, Story Night'. Lantunan suara mereka diiringi petikan gitar dari Robin menambah suasana syahdu malam itu.

Pada Rabu (12/10), LIFEs atau Literature & Ideas Festival 2019 dibuka di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Sebelum Esmay Usmany sastrawan Indo-Belanda naik, ada novelis 'Dear Jane' Pratiwi Juliani yang membacakan penggalan tentang kucing dan gelandangan tua.

Ada juga Felix K Nesi asal Kupang yang membacakan penggalan ceritanya dalam 'Orang-orang Oetimu'. Gaya Felix yang jenaka dan mengundang tawa pengunjung di pembukaan LIFEs 2019 mampu mencairkan suasana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lala Bohang pun tak luput dari kemeriahan acara. Penulis 'The Book of Forbidden Feelings' membacakan karyanya yang dimuat dalam 'Selfie(sh)'. Sabda Armandio pun membaca salah satu karyanya.

Festival yang mengusung tema 'My Story, Shared History (Kisahku, Sejarah Bersama)'. Komunitas Salihara menggandeng 7 seniman dan sastrawan Belanda keturunan Indonesia dan 6 seniman Tanah Air.

Direktur LIFEs, Ayu Utama menuturkan penyelenggaraan festival kali ini fokus pada hubungan antara Indonesia dan Belanda.
Pembacaan Puisi di Bawah Langit Jakarta Buka LIFEs 2019Foto: Witjak Widhi Cahya/ Komunitas Salihara

"Jakarta punya banyak festival sastra, salah satunya LIFEs. Apa yang membuat LIFEs berbeda. Pertama, karena diorganisir oleh Salihara dan kedua kami menyadari tidak mudah membuat festival sastra di Indonesia," tutur Ayu Utami di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan.

Setelah beberapa kali menggelar festival, akhirnya Komunitas Salihara fokus pada edukasi. "Tim pun akhirnya fokus pada hal baru dan tahun ini kolaborasi penting antara seniman/sastrawan Belanda yang punya keturunan Indonesia dalam latar belakang keluarga dan seniman Indonesia," lanjutnya.

Perayaan atas ide dan sastra tahun ini fokus pada kawasan Indonesia dan Belanda menelisik kembali berbagai hal yang terjadi dengan dua negara. Khususnya dalam bidang sastra dan kesenian.

Salah satu program utama yakni Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid. Serta Nancy Jouwe, pengajar dan peneliti asal Belanda yang sebenarnya berasal dari keluarga Papua. LIFEs 2019 berlangsung di Komunitas Salihara pada 12-20 Oktober 2019.



(tia/dar)

Hide Ads