Komik berjudul 'Amien Rais: Jejak Langkah Bersejarah, Bukan Kancil Pilek' karya A Luqman dan Gelar Soetopo rilis dekade 1990an. Menurut kurator pameran 'Komik itu Baik', Hikmat Darmawan, komik tersebut memang didaulat sebagai komik politik.
"Saya sebut sebagai komik politik pertama, dalam artian tokoh politik, komik tokoh politik yang tujuannya untuk membangun opini politik," tuturnya ketika diwawancarai di Dia.Lo.Gue Artspace, kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Susahnya Kumpulkan Arsip Komik di Indonesia |
Hikmat menuturkan sebelumnya memang ada komik bergenre propaganda. Genre yang eksis di dekade 1960an dianggap penuh gejolak politik karena berafiliasi dengan PKI.
![]() |
"Komik dengan muatan politik sudah ada sejak dahulu, tapi komik Amien Rais ini punya nilai propaganda untuk gerakan non pemerintah, waktu itu kan dia oposisi. Tapi juga sebagai tokoh politik, secara jelas komiknya diklaim sebagai komik politik," terang Hikmat.
Namun sekali lagi ia membuka diskusi terbuka pada para komikus maupun pemerhati komik lainnya mengenai komik politik tersebut. Festival Cergam dan pameran 'Komik itu Baik' bakal berlangsung hingga 20 Oktober 2019 di Dia.Lo.Gue Artspace Kemang, Jakarta Selatan.
(tia/doc)