Anugerah sastra yang bergengsi dan sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award itu memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-18. Jika sebelumnya hanya ada dua kategori prosa dan puisi, kini sudah ada tiga kategori yaitu karya pertama atau kedua.
Dilihat dari akun resmi Richard Oh sebagai penyelenggara Kusala Sastra Khatulistiwa, di kategori prosa, novel 'Kura Kura Berjanggut' karya Azhari Aiyub memenangkan penghargaan. Novel setebal 921 halaman, karya sastrawan Aceh itu ditulis selama 12 tahun dan baru saja diterbitkan oleh Penerbit Banana pada April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengalahkan empat rival lainnya yakni Faisal Oddang dengan 'Tiba Sebelum Berangkat', 'Muslihat Musang Emas' karya Yusi Avianto Pareanom, 'Laut Bercerita' karya Leila S Chudori, dan Intan Paramaditha dengan 'Gentayangan'.
![]() |
Di kategori berikutnya ada karya puisi yang dimenangkan oleh Avianti Armand lewat buku kumpulan berjudul 'Museum Masa Kecil'. Avianti Armand yang juga seorang arsitek mengalahkan pesaing lainnya yakni Ahmad Yulden Erwin, Warih Wisatsana, Faisal Oddang, dan Ari Pahala Hutabarat.
Untuk kategori karya pertama dan kedua yang mendedikasikan bagi penulis pemula ini dimenangkan oleh Rio Johan dengan novel 'Ibu Susu'. Karyanya mengalahkan 'Manifesto Flora' karya Cynthia Hariadi, 'Cuaca Buruk Sebuah Puisi' karya Ibe S Palogai, 'Buku Panduan Matematika Terapan' karya Triskaidekaman, dan 'Ovulasi yang Gagal' ciptaan Putu Vivi Lestari.
Kusala Sastra Khatulistiwa sendiri sebuah ajang penghargaan bergengsi bagi dunia kesusastraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki sejak 2001.
Saksikan juga video 'Mau Nulis Novel? Ini Nih Tips dari Adhitya Mulya':