Ada dua kategori yang diumumkan oleh pendiri penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa Richard Oh yang diumumkan tadi malam.
"Karya2 terseleksi Kusala Sastra Khatulistuwa ke 18 tahun ini. Selamat!" tulisnya seperti dikutip detikHOT, Jumat (7/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Dia 10 Penulis Indonesia yang Bersinar |
Selanjutnya ada Faisal Oddang dengan 'Manurung', Gunawan Maryanto lewat buku puisi 'Sakuntala', Ariphala Hutabarat 'Rekaman Terakhir Beckett, Ibe S Palogai dengan 'Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi', dan buku puisi 'Berlatih Solmisasi' karya Dedy Tri Riyadi.
Di kategori prosa pun sudah terpilih 10 karya lainnya. Yakni Azhari Aiyub lewat 'Kura-kura Berjanggut', Faisal Oddang 'Tiba Sebelum Berangkat', Intan Paramaditha 'Gentayangan', Leila S Chudori 'Laut Bercerita', Yusi Avianto Pareanom 'Muslihat Musang Emas', Rio Johan 'Ibu Susu', Iksaka Banu lewat buku 'Sang Raja', Dicky Senda 'Sai Rai', dan buku kumcer 'Manifesto Flora' karya Cyntha Hariadi.
Dari daftar panjang dua kategori, tim dewan juri akan menyeleksi 5 karya terbaik. Serta bakal diumumkan daftar pendek atau shortlist awal Oktober.
Dilihat dari Wikipedia, Kusala Sastra Khatulistiwa merupakan ajang penghargaan kesusastraan Indonesia yang didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki sejak 2001. Awalnya Anugerah ini bernama Khatulistiwa Literary Award namun berubah nama di tahun 2011.
Dua kategori puisi dan prosa yang terbit dalam kurun waktu 12 bulan terakhir diseleksi ketat oleh para dewan juri. Setiap tahunnya malam penganugerahan Kusala Sastra Khatulistiwa akan diumumkan Oktober mendatang.
(tia/doc)