Berbagai cara pun dilakukan banyak pihak untuk mempopulerkan karya sastra Pram. Mulai dari adaptasi ke panggung teater yang dilakukan Titimangsa Foundation dengan menggandeng Reza Rahadian (Minke), Happy Salma (Nyai Ontosoroh), Annelies (Chelsea Islan), Lukman Sardi (Jean Marais), Sabia Arifin (May Marais) yang sukses besar.
Antusias pecinta teater akan pentas yang berlangsung pada Agustus 2016 itu membuat Titimangsa Foundation melakukan tur ke Bandung. Di kota Kembang itu, 'Bunga Penutup Abad' disambut hangat dan tiketnya ludes terjual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari teater, Titimangsa Foundation tak berhenti. Sebuah pameran yang diberi judul 'Namaku Pram: Catatan & Arsip' digelar di Dia.Lo.Gue Kemang yang menampilkan perjalanan Pram hingga akhir hayat.
Pameran yang dikemas dalam bentuk modern, tak monoton, dan interaktif di bagian 'Taman Kata' itu menarik perhatian pengunjung. Tadinya eksibisi bakal berakhir pada 20 Mei, namun pihak penyelenggara memanjangkannya hingga 3 Juni 2018.
![]() |
Cara mempopulerkan Pram ke generasi milenial diakui Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid patut diapresiasi.
"Keputusan artistik-artistiknya, desain sangat dipertimbangkan, dan ada perhatian besar pada aspek visual. Sehingga pameran ini semacam jemabatan kepada mereka yang mungkin saja belum membaca karya-karya Pram," kata Hilmar Farid.
Menarik generasi milenial itu pula yang mungkin saja dilakukan oleh rumah produksi Falcon Pictures dengan menggaet Iqbaal Ramadhan sebagai peran Minke. Keputusan yang diambil pihak rumah produksi dan sutradara Hanung Bramantyo kemarin menuai kontroversi dan perdebatan. Banyak yang kecewa dengan pemilihan Iqbaal hingga ketakutan akan adaptasi versi film yang jauh dari ekspetasi.
Mengadaptasi 'Bumi Manusia' maupun karya Pram lainnya memang bukan perkara mudah. Tingginya ekspetasi pembaca disertai nama besar Pram, menjadi salah satu alasannya. Itu pula beban dan tanggungjawab besar yang kini didapuk oleh Hanung ke depannya.