Tak seperti Indonesia yang meresmikan seremoni dari Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 April, sejarah Hari Puisi Sedunia lebih panjang lagi. Pada November 1999, Hari Puisi Sedunia disahkan oleh UNESCO.
Perayaan Hari Puisi Sedunia bermula dari penyelenggaraan pertemuan UNESCO ke-30 di Paris, Perancis yang berlangsung Oktober-November 1999. Tercetusnya ide Hari Puisi Sedunia karena puisi dianggap memiliki peranan penting dalam sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi juga berkaitan erat dengan drama, tari, musik, lukisan, dan bidang seni lainnya. UNESCO juga menginginkan agar semangat mengebu-gebu yang ditorehkan dalam puisi dapat dihidupkan kembali.
Di Twitter, ucapan perayaan atas Hari Puisi Sedunia trending topik. Seperti yang diutarakan oleh penulis @FiersaBesari.
"Selamat #HariPuisiSedunia. Berpuisi sajalah sesuka hatimu. Dunia tidak perlu mengerti (bahwa berpuisi bukan berarti galau), itu bukan kewajiban mereka. Kau tidak perlu takut (disebut galau)," tulisnya yang mendapatkan retweet lebih dari 1469 followers.
Netizen lainnya pun mengutip dari puisi penyair Sapardi Djoko Damono.
"Karena yang fana adalah waktu, selamat ulang tahun @SapardiDjoko_ID Tetaplah mencintai dengan sederhana seperti kayu kepada api yang menjadikannya abu, dan awan kepada hujan...yang menyembunyikan rintik rindunya pada pohon jambu itu. #haripuisisedunia," tulis @arifgumantia.
Selamat Hari Puisi Sedunia. Tuliskan di halaman komentar dari puisi-puisi penyair siapapun yang menginspirasimu.
(tia/tia)