Takut Pikun, Sapardi Djoko Damono Terbitkan Buku Setiap Bulan

Takut Pikun, Sapardi Djoko Damono Terbitkan Buku Setiap Bulan

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 16 Mar 2018 18:00 WIB
Takut Pikun, Sapardi Djoko Damono Terbitkan Buku Setiap Bulan Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Bukan Sapardi Djoko Damono namanya yang bisa produktif menulis dan menerbitkan buku setiap bulan. Janji merilis buku tepat waktu kepada pihak Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) pun ditaati oleh penyair kelahiran 20 Maret 1940 silam.


Usai peluncuran novel ketiga dari trilogi 'Hujan Bulan Juni' di Perpustakaan Nasional Indonesia, Sapardi mengungkapkannya.

"Usia saya sudah tua, pensiunan pula, saya takut sekali kalau tidak menulis saya pikun," ujarnya serius di hadapan awak media yang hadir di peluncuran novelnya, Jumat (16/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengakui sejak Januari, satu buah buku di tiap bulan sudah terbit. Pada Februari, buku kumpulan puisi 'Perahu Kertas' rilis. Setelah novel 'Yang Fana Adalah Waktu' di bulan ini, Sapardi masih merencanakan buku puisi sampai novel lainnya.

"Wah banyak, banyak sekali yang sudah saya tulis dan kasih ke penerbit. Pokoknya satu bulan satu buku terbit," tegas Sapardi.

Novel Ketiga dari Trilogi 'Hujan Bulan Juni' Alami Beberapa Kali Revisi Novel Ketiga dari Trilogi 'Hujan Bulan Juni' Alami Beberapa Kali Revisi Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Dia pun menjelaskan aktivitas menulis itu dikerjakan hampir setiap pagi. Kala pagi, Sapardi langsung mengetik di laptop sampai waktu yang tak terbatas. "Saya menulis pekerjaan saya, bukan pekerjaan kantor yang setiap hari ditulis ya," tuturnya sembari tertawa.

Buku-buku Sapardi yang diterbitkan oleh GPU di antaranya adalah Hujan Bulan Juni (hardcover), Melipat Jarak (hardcover), Babad Batu, duka-Mu Abadi, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, dan Perahu Kertas.

Selain buku puisi, lewat GPU Sapardi juga merilis novel Trilogi Soekram, Hujan Bulan Juni, dan Pingkan Melipat Jarak, esai Bilang Begini Maksudnya Begitu (buku apresiasi puisi), dan Alih Wahana.


(tia/mah)

Hide Ads