Dikutip dari akun Twitter @sastragpu, disebutkan Sapardi Djoko Damono menuliskan mengenai alur cerita dalam novel.
"Pembaca yang ngikuti novel 'Hujan Bulan Juni' pasti tahu kalau Sarwono suka nulis puisi untuk Pingkan. Nah, di dalam novel 'Yang Fana Adalah Waktu' ini Sarwono menerbitkan buku puisinya sendiri. Judulnya adalah 'Sajak-sajak untuk Pingkan'," ucap Sapardi Djoko Damono dalam sebuah video yang diupload lewat akun @sastragpu, Senin (12/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situs gramedia.com, diceritakan mengenai sinopsis 'Yang Fana Adalah Waktu'. Kisah cinta antara Pingkan dan Sarwono masih berlanjut dalam novel ini.
"Kau pasti masih ingat kita pernah suatu saat membayangkan sebuah dongeng tentang waktu yang ujudnya remah-remah yang bisa kita kunyah, telan, dan muntahkan kapan saja agar tetap ada. Kita menyukai dongeng yang katamu indah itu meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya memahami apa maknanya. Sar, kalau saja kita bisa hidup di luar waktu, tiba-tiba katamu.
Bagaimanakah akhir perjalanan Pingkan dan Sarwono? Akankah waktu mempertemukan atau justru memisahkan mereka karena campur tangan takdir? Ikuti akhir kisah mereka dalam Yang Fana Adalah Waktu, novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.