Editor Penerbit MediaKita Juliagar R.N ketika menyambangi kantor detikHOT mengatakan ketika pertengahan 2016 lalu mengenal karya Fiersa dari media sosial dan langsung tertarik mengajak kerja sama.
"Karena memang saya nggak sengaja baca tulisannya. Belum dengar musiknya tapi baca tulisan yang di-pinned di Twiiter, jujur suka banget. Dari situ, aku mulai baca yang lain-lain," ujar Juli, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fiersa Besari Segera Rilis Album Buku Lain |
Tulisan pria yang akrab disapa Bung itu dianggap sederhana, ringan, dan mampu menggaet pembaca muda. Meski pesan di dalamnya masih tetap ada kritik sosial dan kondisi masa kini.
"Kadang ada penulis yang punya tema serius tapi mengemas dengan cara ringan tapi tetap nyampe ke pembaca muda dan tema-tema Fiersa seperti itu," tambah Juli.
Dari segi umur pembaca karya Fiersa sekitar usia 17 sampai 25 tahun. Namun, lanjut Juli, dia juga merasa banyak pembaca yang berusia di atas 25 tahun.
"Yang dilakukan Fiersa adalah menyesuaikan dengan pembacanya. Itu yang pas buat kami," pungkasnya.
Fiersa Besari yang juga musisi indie asal Bandung terbilang baru di industri penerbitan buku. Dia sudah menerbitkan buku berjudul 'Garis Waktu', 'Konspirasi Alam Semesta', dan 'Catatan Juang'.