Siasat untuk mengurangi maraknya isu pembajakan dilakukan lulusan jurusan Sastra Inggris STBA Yapari ABA Bandung dengan cara menulis album buku. Lewat 'Konspirasi Alam Semesta' yang berisikan 14 cerita, Fiersa juga merilis versi musiknya.
Fiersa menceritakan 'Konspirasi Alam Semesta' tadinya ada dalam bentuk album. "Waktu itu rilis secara indie dan lebih prioritas musiknya dan memang segmentasinya untuk yang suka musik indie," ujar Fiersa ketika berbincang dengan detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang dipikirkan Fiersa waktu itu adalah bagaimana caranya lagu bisa menempel dengan versi buku. "Buat orang nggak sadar kalau ini tuh bagian dari naskah," tuturnya.
![]() |
Menerbitkan album buku pula menjadi strategi menghindari pembajakan. Sebagai seorang penulis, dia tidak ingin memohon-mohon agar pembaca tidak membajak bukunya.
"Lebih baik diperangi saja tapi paling nggak diminimalisir lah," katanya.
Bahkan ketika meet and greet dengan pembacanya di Palembang, Fiersa pernah dimintai tanda tangan namun dengan halus dia menolaknya ketika tahu buku yang dibawa adalah bajakan.
"Saya sih nggak pernah secara terang-terangan ngomong di depan umum. Tapi kalau dimintain tanda tangan, saya nolak dengan sopan," tukas penulis 'Garis Waktu'.