Kurator pameran Adi Wicaksono mengatakan istilah 'goro-goro' tepat sekali dipilih sebagai eksibisi perdana dari Butet.
"Goro-goro itu situasi di mana tata sosial atau moral terjadi jungkir balik. Kita kembali melihat diri kita dan alam sekitar sehingga tidak terjebak dalam situasi goro-goro," ungkap Adi saat jumpa pers di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Rabu (29/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Istilah 'goro-goro' juga terdapat dalam karya seni instalasi ciptaannya. Butet membuat jajaran pintu kayu yang diletakkan di lantai dengan undakan batu bata. Di masing-masing daun pintu ditanam keramik dengan ilustrasi visual yang dilengkapi pameo dalam bahasa Jawa: Rejeki Mriki Santhet Minggat, Aja Dumeh, Eling Sangkan Paraning Dumadi, Urip Mung Mampir Ngguyu, Becik Ketitik ala Ketara, dan Ajining Dhiri Saka Lathi.
Ada 138 karya yang dipamerkan di Gedung A. "Produktivitas Butet agak mencengangkan selama tiga tahun belakangan, dia terus bergerak ke mana-mana. Bicara, menulis, bertemu banyak narasumber, tapi diam-diam membuat karya seni rupa dan jumlahnya secara artistik sangat banyak," kata Adi.
Ke-138 karya yang dipamerkan sebagian besar berbahan keramik. Bagi Butet, keramik digunakan sebagai pengganti kanvas. Ada keramik yang berbentuk persegi, oval, piring, dan lempengan tak beraturan maupun potongan karya yang ditata menjadi kolase.
![]() |
Butet juga melukis di atas permukaan patung keramik dan bentuk lainnya yang dipadukan dengan pelat besi, bidang kayu, dan lain-lain. "Kalau Butet ngomong biasanya ngomong hal-hal yang kritikal tapi karya yang dipajang ini murni dari personalnya."
Lewat ratusan karya tersebut, Butet menyinggung permasalahan sosial, politik, budaya, serta keagamaan. Ada figur Gus Dur, Jokowi, Buddha, maupun sosok Yesus Kristus, tokoh-tokoh Panakawan, gambar gunung dalam nuansa montase, fragmen ornamental, dekoratif, dan lain-lain.
Pameran 'Goro-goro Bhinneka Keramik' akan dibuka oleh Pramono Agung pada Kamis (30/11) pukul 19.000. Pertunjukan jazz 'Ring of Fire' yang berkolaborasi dengan Djaduk Ferianto, Idang Rasidi, dan Shoimah Poncowati akan menyemarakkan malam pembukaan.
[Gambas:Video 20detik] (tia/doc)