Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan perjalanan Basoeki Abdullah sejak awal kemunculannya selalu mendapatkan perhatian publik. "Perjalanannya sebagai seniman sangat dramatis dan menarik perhatian media," ungkap Hilmar Farid dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (7/11/2017).
Ketika masih hidup, tak terhitung jumlahnya judul berita internasional dan Indonesia yang menceritakan sosok dari Basoeki Abdullah. "Dia itu seperti magnet bagi media, karya, dan kehidupan pribadinya selalu menarik untuk beritakan," kata Hilmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikuratori oleh Mikke Susanto, arsip serta dokumentasi pameran dikumpulkan dari banyak pihak. Mulai dari koleksi dokumen museum, lembaga Dicti Art Laboratory Yogyakarta, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan dua media massa yakni TEMPO dan KOMPAS.
![]() |
Dokumen yang dipamerkan di antaranya adalah surat pribadi, surat tagihan, undangan, katalog pameran, faksimile, laporan kekaryaan lukisannya, informasi pribadi dan pesan tertulis pelukis, catatan harian, fotografi, sampul majalah, kartu pos, poster, materi iklan produk, buku-buku, dan berita surat kabar atau kliping.
Dalam pameran ada empat bagian dari perjalanan sang maestro yakni aku, daya, rupa, dan masyhur. "Bagi Museum Basoeki Abdullah sendiri, gelaran ini perlu sekali dilakukan, terutama untuk mencermati sejarah diri sang maestro. Berbagai kisah-kisah tentang kehidupannya tersebut, baik kisah cinta, kedekatan dengan banyak wanita, isu negatif dan kesuksesannya tentunya membuat penasaran," kata Maeva Salmah dari Kepala Museum Basoeki Abdullah.