Usai pembacaan nukilan 'Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi', ketika berada di atas panggung Yusi sempat ditanya mengenai novel yang tengah ditulis tapi belum diterbitkan juga.
"Novelnya nggak terbit sampai sekarang, ya semcama kutukan karena sudah lama ditulis jadi dipikir ya pasti cerita bagus," kata Yusi Avianto Pareanom di Teater Salihara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel yang berjudul 'Anak-anak Gerhana' itu, lanjut Yusi, menceritakan pengalaman dari anak-anak yang lahir pada dekade 1960 hingga 1970-an.
"Kami sebagai anak-anak generasi itu selalu ada hal yang belum usai, yang belum sempurna, dan belum dikerjakan dengan selesai. Inspirasinya dari sana," tutur Yusi.
Namun, dia belum membocorkan jadwal penerbitan dari karya terbarunya tersebut. Penulis 48 tahun itu sebelumnya memenangkan penghargaan Kusala Satra Khatulistiwa 2016 atas debut novelnya 'Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi'. Tahun lalu, dia pun terpilih sebagai peserta Iowa International Writing Program lalu diangkat mengepalai Komite Sastra di Dewan Kesenian Jakarta.