Di hari kedua festival, novel karya Juan Rulfo yang berjudul 'Pedro Parama' segera rilis. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU) itu juga dimeriahkan oleh pameran seni 'Xalisco Performative Exhibition: Juan Preciado'.
Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Jumat (6/10/2017), pameran seni yang merupakan serangkaian karya yang terinspirasi dari novel Juan Rulfo itu menggandeng seniman Hanafi. Dia akan menampilkan sisi gelap dari Comala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisi gelap Comala, bagi seniman Hanafi, diwakili tujuh pakaian Juan Preciado yang ia kenakan saat mencari ayahnya, Pedro Páramo," ujar keterangan tersebut.
Pameran seni dan novel tersebut menceritakan tentang janji terakhir Juan Preciado kepada ibunya dan pergi menyambangi Comala untuk mencari ayahnya, Pedro Paramo. Alih-alih menemukan kota yang selalu diceritakan dengan penuh nostalgia kebahagiaan, ia tiba di Comala yang gersang dan ditinggalkan.
Namun, Comala tak sepenuhnya mati. Kota itu dipenuhi bayang-bayang dan gumaman, dan Juan Preciado pun mendengar berbagai kisah muram bagaimana Comala menderita dalam cengkeraman kekuasaan Pedro Páramo. Di celah-celah tipis antara yang hidup dan yang mati, Comala masih didiami penghuni-penghuni terakhirnya yang tak mau––dan tak bisa––pergi.
Pembukaan pameran seni dan peluncuran novel akan berlangsung pada Minggu (8/10) mendatang pukul 17.00-19.00 WIB di Galeri Salihara, Jakarta Selatan.
(tia/doc)