Ke-11 penulis di antaranya adalah Clara Chow (Singapura), Glenn L Diaz (Filipina), Hariz Faddylah (Brunei Darussalam), Intan Andaru (Banyuwangi), Ira Lathief (Jakarta), Mai Nardone (Thailand), Moe Thet Han (Myanmar), Ni Komang Ariani (Bali), Shaz Johar (Malaysia), Tra Nguyen (Vietnam), dan Yusri Fajar (Malang).
Ke-11 penulis bersama dengan penulis Jepang akan menghabiskan waktu bersama selama seminggu di Kampung Muara, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Mereka bakal bergabung dengan sejumlah penulis ASEAN untuk berbicara di ASEAN Literary Festival 2017 yang keempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program residensi merupakan salah satu upaya kecil untuk secara langsung menangani kenyataan bahwa kita masyarakat ASEAN hampir tidak mengenal satu sama lain. Kami tidak percaya bahwa kita bisa menjadi komunitas tanpa perasaan akrab, rasa kedekatan, dan rasa memiliki," ujar Direktur Program ASEAN Literary Festival, Okky Madasari, dalam keterangan yang diterima detikHOT, Rabu (5/7/2017).
Mereka akan residensi dari tanggal 27 Juli hingga 2 Agustus mendatang. Okky Madasari berharap program residensi ini bisa menjadi ajang bagi para penulis dan intelektual ASEAN muda.
"Kami berharap para penulis dan intelektual muda bisa saling mengenal satu sama lain sebagai saudara dan saudsara dalam komunitas ASEAN. Tahun ini juga menjadi spesial karena ada perayaan 50 tahun ASEAN," pungkas Okky Madasari.