Nama Hakim Sarpin di sidang pra-peradilan Budi Gunawan yang menjadi kontroversial dan sorotan publik. Kasusnya hingga sekarang masih menyimpan beberapa catatan.
Karena hal tersebut, Teater Gandrik asal Yogyakarta berencana akan membuat cerita mengenai Hakim Sarpin. "Segala kontroversi, seluk beluknya dan tentang sistem hukum Indonesia yang lucu," ungkap Butet Kartaredjasa saat temu media di acara Galeri Indonesia Kaya, Senin (29/6/2015) malam.
Kini, kisah yang akan dilakoni Gandrik tersebut tengah dalam penulisan naskah oleh Agus Noor. "Detilnya belum tahu tapi inti ceritanya tetap seperti itu dan pastinya dengan gaya Gandrik yang khas, guyonan dan kritik," lanjutnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan jadwal Gandrik, setiap tahun satu kali," kata Butet.
Baca Juga: UWRF 2015 Tampilkan Puluhan Penulis Indonesia dan Internasional
Sebelumnya, Teater Gandrik mementaskan lakon berjudul 'Tangis' yang dipentaskan di Taman Budaya Yogyakarta pada 11-12 Februari 2015. Serta di Jakarta pada 20-21 Februari 2015
Lakon tersebut adalah adonan baru dari dua naskah akhir yang ditulis tahun 1980-an karya Heru Kesawa Murti. Dua naskah berjudul 'Tangis' dan 'Juragan Abiyoso' dirombak oleh Agus Noor.
'Tangis' menceritakan tentang industri batik milik juragan Abiyoso yang terkenal se-antero negeri dan dipakai oleh para pejabat. Namun, karena perebutan kekuasaan dan intrik di dalamnya membuat usaha tersebut bangkrut.
(tia/tia)