Pertunjukan yang mengisahkan karakter bernama Baron van Iblis dibenci oleh penduduk karena mega proyeknya, yakni pembangunan gedung 30 lantai dengan berbagai fasilitas hiburan. Keberadaan gedung tersebut ditakutkan akan mengubah perilaku bahkan mengusir penduduk.
Baca Juga: Pengalaman Di-bully Teman Jadi Inspirasi Diana Rikasari Menulis Buku
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Trik ini seperti pisau bermata dua. Tergantung siapa yang melaksanakannya, dan bagaimana menempatkan trik itu sendiri," ucapnya.
Pergulatan emosi di antara karakter tersebut disuguhkan dengan apik oleh Teater Mandiri dalam 'Trik'. Kali ini, pementasannya sendiri digelar pada 29-30 Januari 2015 di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah.
Sang sutradara sekaligus pendiri Teater Mandiri Putu Wijaya adalah sosok di balik hampir keseluruhan naskah dan pementasan Teater Mandiri. Satu-satunya naskah yang tidak dibuat oleh Putu Wijaya dan dipentaskan oleh Teater Mandiri adalah The Coffin is Too Big for the Hole karya Kuo Pao Kun (Singapura) untuk Festival Asia di Tokyo (2000).
(tia/tia)