Review Peter Pan & Wendy: Pemanasan yang Menyenangkan

Candra Aditya - detikHot
Senin, 01 Mei 2023 08:42 WIB
Cuplikan adegan Peter Pan & Wendy. Dok. Ist
Jakarta -

Semua Disney purist bisa komplain dan berteriak tapi si pemilik rumah tidak akan mendengarkan. Disney akan membuat semua versi live action film-film mereka dan ini adalah kenyataan. Sekesal apapun Anda dengan keputusan ini, terutama karena film animasi mereka sudah lebih dari baik, Anda harus menerima kenyataan ini.

Sebelum The Little Mermaid menyapa kita semua di bioskop bulan depan, Disney membuat sedikit pemanasan dengan merilis Peter Pan & Wendy di Disney+ Hotstar. Hadirnya film ini tentu saja membuat saya penasaran. Apa lagi yang perlu diceritakan tentang Peter Pan?

Tidak hanya kisah ini kurang spesial, sudah banyak yang mencoba membuatnya dan berakhir dengan kegagalan. P. J. Hogan merilis Peter Pan pada tahun 2003 dan berhasil menjadi salah satu flop terbesar tahun itu. Joe Wright melakukannya di tahun 2015 dan mengalami kegagalan yang serupa.

Kali ini ditambah dengan kontroversi soal white casting. Kalau ada live action yang lumayan berkesan itu adalah Hook dan itu pun untuk ukuran Steven Spielberg filmnya terasa medioker. Tapi tetap saja Peter Pan & Wendy membuat saya penasaran karena ada nama David Lowery sebagai komandan kapalnya.

Dalam film ini, kita bertemu dengan Wendy Darling (Ever Anderson, putri dari aktris terkenal Milla Jovovich) yang sedang ngambek karena akan dikirim ke sekolah asrama. Ini adalah malam terakhir yang akan ia habiskan dengan kedua adik-adiknya yang menggemaskan tapi nakal (Joshua Pickering sebagai John Darling dan Jacobi Jupe sebagai Michael Darling). Malam itu, selesai kedua orang tuanya marah-marah karena mereka bertiga terus membuat onar, keajaiban terjadi.

Tinker Bell (Yara Shahidi) muncul bersama Peter Pan (Alexander Molony). Bayangan Peter Pan rupanya memutuskan untuk ŇceraiÓ dari badannya dan ini membuat Wendy bersama adik-adiknya kebingungan. Peter Pan kemudian mengundang Wendy untuk mengikutinya terbang mengejar mimpinya.

Tentu saja ajakan ini mereka terima. Yang tidak mereka ketahui adalah si jahat Kapten Hook (Jude Law) menanti mereka untuk membuat petualangan mereka semakin tidak terlupakan. Davoid Lowery mungkin bukan nama yang super terkenal tapi karya-karyanya yang eklektik membuatnya menjadi salah satu pembuat film yang karya-karyanya selalu saya tunggu.

Cuplikan adegan Peter Pan & Wendy. Foto: Dok. Ist

Lowery bisa membuat sesuatu yang personal dari semua materi-materi yang sebenarnya universal. AinŐt Them Bodies Saints adalah sebuah drama yang mengharu biru. A Ghost Story adalah sebuah meditasi tentang rasa berduka yang unik. The Green Knight adalah sebuah dongeng untuk penonton dewasa yang menjanjikan visual yang luar biasa.

Diantara semua judul-judul itu, mungkin PeteŐs Dragon yang akhirnya membuat kemampuan Lowery dalam bercerita terasa bombastis. Dibandingkan dengan film-film Disney lain PeteŐs Dragon mungkin tidak seterkenal itu, tapi magisnya terasa kuat.

Peter Pan & Wendy mungkin tidak seradikal PeteŐs Dragon tapi tangan dingin Lowery tetap bisa dilihat di film ini. Bersama degan Toby Halbrooks, Lowery ŇmerevisiÓ ulang beberapa hal yang memang dari dulu sudah sering menjadi bahan kritikan. Wendy bukan lagi damsels in distress.

Ia lebih dari kompeten untuk menggunakan pedang. Tiger Lily (Alyssa Wapanatahk) sekarang tidak hanya bisa mengeluarkan jargon-jargon yang menenangkan hati tapi juga bisa berantem.

Meskipun Peter Pan & Wendy menawarkan petualangan yang berbeda di setengah jam terakhir, sayangnya film ini masih mengikuti beat by beat kisah lamanya. Bukan keputusan yang salah memang (bagaimana pun juga ini film Disney) tapi tetap saja keputusan ini membuat saya merasakan dŽjˆ vu (apa lagi Pan dirilis belum ada 10 tahun yang lalu).

Untungnya, seperti halnya film-film Lowery yang lain, Peter Pan & Wendy dilukis dengan visual yang spesial. Desain produksi buatan Jade Healy cukup mengesankan.

Meskipun adegan-adegan yang CGI-nya berat kelihatan sekali palsunya, tapi banyak adegan yang magisnya tetap terasa. Ketika Disney memutuskan film ini dirilis di Disney+ Hotstar, saya menerka-nerka kenapa mereka tidak merilisnya untuk bioskop saja.

Setelah saya menontonnya, saya jadi sadar bahwa Peter Pan & Wendy memang dimaksudkan sebagai sebuah pemanasan, sebuah appetizer sebelum kita semua diajak untuk menyapa Ariel dan kawan-kawan di The Little Mermaid bulan depan. Dan sebagai sebuah pemanasan, Peter Pan & Wendy adalah sebuah santapan yang menyenangkan.

Peter Pan & Wendy dapat disaksikan di Disney+ Hotstar

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.



Simak Video "Chelsea Islan Ingin Akting di Genre Thriller dan Komedi Romantis Seusai Tamatkan 'Tira'"

(ass/ass)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork