Review Jurassic World: Dominion, Hidup Berdampingan dengan Dinosaurus

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 09 Jun 2022 09:04 WIB
Foto: Dok. Ist
Jakarta -

Empat tahun sudah berlalu sejak kejadian Jurassic World: Fallen Kingdom yang membuat dinosaurus-dinosaurus malang itu akhirnya bergabung dan tinggal dengan manusia. Sekarang dinosaurus-dinosaurus ini hidup dengan lumayan harmoni dengan manusia. Salah satu faktor utama terjaganya ekosistem ini adalah karena Biosyn, salah satu korporasi raksasa yang ada, memberikan suaka terhadap dinosaurus-dinosaurus ini. Tidak hanya Biosyn menjaga para dinosaurus, mereka juga memanfaatkan DNA mereka demi obat-obatan sehingga manusia bisa hidup dengan lebih baik. Kalau kedengarannya too good to be true, itu memang benar adanya.

Dalam Jurassic World: Dominion, kita melihat dua plot yag akhirnya nanti menjadi sebuah reuni manis di satu jam terakhir film ini. Plot pertama adalah bagaimana Owen (Chris Pratt) dan Claire (Bryce Dallas Howard) yang mencoba untuk menjaga "putri" mereka dari orang jahat. Putri yang dimaksud adalah Maisie Lockwood (Isabella Sermon) yang sebenarnya merupakan cloningan. Ada sesuatu dalam dirinya yang menjadi rebutan dan itu sebabnya Owen dan Claire menjaga Maisie dengan sekuat tenaga. Meskipun ini menjadi pekerjaan yang susah karena seperti remaja kebanyakan, Maisie sedang rebel-rebel-nya.

Plot kedua adalah reuni antara Ellie (Laura Dern) dengan Alan (Sam Neill). Ellie, yang sekarang single, menemukan kasus serangga raksasa yang mengancam rantai makanan. Dia akhirnya meminta bantuan Alan untuk menyelidiki serangga raksasa ini. Ellie butuh bukti bahwa serangga ini buatan Biosyn. Penyelidikan ini membawa mereka ke satu nama yang familiar, Ian (Jeff Goldblum).

Ditulis oleh Emily Carmichael dan Colin Trevorrow, Jurassic World: Dominion memberikan ilusi bahwa ini akan menjadi tontonan yang lumayan berkesan di paruh awalnya. Ketika filmnya fokus untuk memberi set-up dan nafas untuk menjelaskan semua hal yang terjadi, dari bagaimana dunia beradaptasi dengan dinosaurus di tengah-tengah manusia (lengkap dengan gambaran buruk soal kerakusan manusia seperti penangkaran terlarang atau pasar gelap dinosaurus) sampai pertemuan awal Ellie dan Grant, Jurassic World: Dominion terasa seperti blockbuster zaman dulu: sabar dalam bertutur. Apalagi di tengah-tengah itu semua, Trevorrow memberikan "hadiah" dengan adegan kebut-kebutan yang akan membuat Vin Diesel minder karena dalam kasusnya, ia memiliki dinosaurus untuk membuat jantung berdegup lebih cepat.

Jurassic World Dominion Foto: Dok. Ist

Sayangnya ilusi tersebut tidak bertahan lama karena seperti blockbuster zaman sekarang, Trevorrow "terlalu" bernafsu untuk memberikan semua yang lebih untuk penutup trilogi ini (setidaknya sekarang, sebelum angka box office muncul). Dinosaurusnya memang lebih banyak, mereka juga lebih ganas. Tapi apakah itu menjadikan Jurassic World: Dominion jadi lebih baik? Tidak juga. Set-up di satu jam pertama yang sudah menarik akhirnya menjadi hambar karena klimaksnya sama generiknya dengan klimaks yang sudah ada. Kalau Anda sudah menonton satu julid serial Jurassic World (atau Jurassic Park), Anda pasti sudah bisa menebak ending-nya seperti apa.

Meskipun isinya sama saja dengan film-film sebelumnya, tapi tidak bisa dipungkiri Jurassic World: Dominion adalah sebuah tontonan yang seru untuk sekeluarga. Dengan audio visual yang canggih, Jurassic World: Dominion tampak menggelegar. Kalau Anda berkesempatan menyaksikan film ini dalam versi IMAX, visualnya sungguh membantu filmnya untuk tampil lebih gahar. Adegan kejar-kejaran di Malta terasa dua kali lebih seru dan menegangkan karena format ini.

Kalau Anda merasa bahwa kemunculan trio dari Jurassic Park muncul lagi hanya karena gimmick, Anda bisa bersyukur karena meskipun kemunculan mereka terasa dipaksakan, tapi setidaknya mereka berhasil mengambil spotlight dari Owen dan Claire yang tampil lebih membosankan dari yang sudah-sudah. Baik Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard tampil terlalu santai. DeWanda Wise yang mendapatkan peran baru sebagai Kayla Watts justru lebih seru untuk dilihat meskipun karakternya tetap dua dimensi. Kehadiran Laura Dern, Jeff Goldblum dan Sam Neill meskipun kehadirannya terasa mengada-ngada tapi tetap memberikan impact yang kuat. Ketika mereka muncul, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak bahagia karena karakter mereka memang sengangenin itu.

Jurassic World Dominion Foto: Dok. Ist

Anda tidak perlu menonton film sebelumnya untuk bisa memahami Jurassic World: Dominion. Anda juga tidak perlu memikirkan lebih dalam semua logis yang ada di dalamnya. Film ini didesain agar otak Anda bisa istirahat dan Anda bisa menyaksikan aksi orang-orang rupawan dari Hollywood ini berpura-pura melawan dinosaurus. Kalau pun Anda lupa dengan isi ceritanya begitu keluar dari bioskop, setidaknya keponakan dan anak-anak Anda bisa tertawa penuh keseruan.

Jurassic World: Dominion dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.



Simak Video "Video Palang Pintu Puncak HUT Jakarta: Saya Punya Anak Kuncinye"

(tia/tia)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork