Dealova: Kisah Cinta yang Memusingkan

Dealova: Kisah Cinta yang Memusingkan

- detikHot
Rabu, 14 Sep 2005 17:00 WIB
Jakarta - Satu lagi film yang diangkat dari novel remaja, kali ini berjudul 'Dealova'. Cerita dan setting film ini sebenarnya cukup menarik, sayang terlalu banyak pindah adegan sehingga bikin pusing penonton. Menerjemahkan bahasa novel dalam bentuk film memang tidak mudah. Banyak yang sukses, tapi tak sedikit juga yang gagal. Di segmen remaja, film adaptasi novel yang cukup sukses (setidaknya dalam jumlah penonton) adalah 'Eiffel I'm in Love' yang dibintangi Samuel Rizal dan Shandy Aulia. Banyaknya adegan yang mencapai tiga setengah jam oleh sutradara Nasri Cheppy dipotong hingga menjadi dua setengah jam (masih lama juga sih). Sebenarnya sutradara Dian Sasmita sudah cukup baik menerjemahkan dan mengarahkan tokoh-tokoh dalam film itu seperti Evan Sanders, Rizky Hanggono, dan Jessica Iskandar. Pembawaan Evan Sanders sebagai Ibel yang tenang dan baik hati pastinya bisa membuat wanita-wanita terbuai. Sementara bintang-bintang lain walau di awal cerita masih terlihat sangat akting, di bagian belakang mulai santai. Dealova yang diangkat dari novel Dian Nuaranindya mengangkat tiga tokoh utama Ibel (Evan Sanders), Dira (Benjamin Joshua), dan Karra (Jessica Iskandar). Dikisahkan Ibel dan Dira sama-sama menaruh hati pada Karra. Dira yang membuat Karra penasaran dengan sikapnya yang cuek akhirnya sukses meluluhkan hati Karra. Mereka berdua pun 'jadian'. Sementara Ibel yang juga teman dekat kakak laki-laki Karra, Iraz (Rizky Hanggono) hanya bisa termangu mendengar curhat Karra tentang cintanya pada Dira. Dengan tegar, Ibel tetap berusaha menjadi teman yang baik dan mendampingi Karra walau ia sudah bersama Ibel. Film yang diproduksi Flix Pictures itu sebenarnya cukup menarik untuk remaja dari segi cerita. Namun sayang, sepertinya sutradara Dian Sasmita ingin mengangkat hampir semua elemen novel ke atas buku. Hasilnya, adegan-adegan film ini hanya berlangsung pendek dan cepat. Banyak sekali perpindahan adegan dalam waktu yang singkat. Nah inilah yang dirasa cukup menganggu penonton. Beberapa adegan sebenarnya tak akan mengurangi esensi cerita jika dihilangkan saja. Hadirnya adegan-adegan yang distracted itu malah merusak mood penonton yang mulai terbawa. Selain itu kedekatan penonton pada tiga tokoh utama dirasa kurang terbangun. Hal ini karena pihak produksi juga banyak menggambarkan tokoh-tokoh lain seperti kakak Karra dan teman Karra yang sebenarnya tak perlu terlalu disorot terlalu sering. (fta/)

Hide Ads