'Elysium': Sekali Lagi tentang Masa Depan Suram Bumi

'Elysium': Sekali Lagi tentang Masa Depan Suram Bumi

- detikHot
Jumat, 23 Agu 2013 10:47 WIB
Jakarta - Setelah 'District 9' yang secara mengejutkan ternyata menjadi salah satu film alien yang fresh, Neil Blomkamp kembali dengan 'Elysium'. Ini adalah sebuah sci:fi yang humanis, menegangkan dan membuat Anda bersimpati dengan tokoh utamanya.

Pada tahun 2154, bumi tampak seperti Wall-E, minus robot pembersih. Hampir semua manusia yang tidak memiliki uang tetap tinggal di Bumi yang sedang sekarat. Bising, sampah di mana-mana, banyak yang sakit-sakitan dan jumlah pengangguran meningkat drastis. Orang-orang kaya, di sisi lain, menikmati udara yang sejuk, pohon palem yang indah serta bebas dari penyakit dan dipastikan akan hidup selama-lamanya di sebuah tempat di luar angkasa bernama Elysium.

Max (Matt Damon) adalah seseorang yang sangat optimis. Sesuatu yang jarang dimiliki oleh banyak orang di tempat sekacau itu. Meskipun, setiap hari dia mesti bekerja dengan gaji yang kecil sementara pekerjaannya berat. Belum lagi ketika para robot mencari gara-gara atau ketika menghadapi bosnya yang menyebalkan, Max tetap ceria. Max tetap menghadapi hari dengan semangat. Sampai akhirnya terjadilah kecelakaan. Kini Max mempunyai waktu 5 hari untuk tetap bertahan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir tidak ada jalan keluar, kecuali jika Max bersama sahabatnya, Julio (Diego Luna) mau untuk menyusup ke dalam Elysium yang diawasi superketat oleh Delacourt (Jodie Foster), untuk menyembuhkan dirinya. Rencana yang tidak mungkin ini semakin bertambah rumit ketika Delacourt memutuskan untuk mengaktifkan agen rahasianya yang tidak kenal ampun, Kruger (Sharlto Copley) untuk menghentikan niat Max.

Sejujurnya jika dibandingkan dengan 'District 9', 'Elysium' tidak menawarkan sesuatu yang berbeda. Jika dilihat dengan sebelah mata, Elysium memiliki kemiripan dengan 'Oblivion' atau 'After Earth' yang menampilkan bumi sebagai tempat yang tidak bisa dihuni lagi dalam masa yang akan datang. Yang membuat 'Elysium' lebih menyenangkan dari keduanya adalah fakta bahwa Neill Blomkamp tahu bagaimana menampilkannya tanpa terkesan membodohi penonton.

Secara tempo, 'Elysium' memang terasa sangat draggy di bagian awal. Namun, begitu sang tokoh utama mengalami kecelakaan, film ini langsung berubah menjadi roller coaster yang menyenangkan. Dengan penyutradaraan dan visual yang dahsyat, Neill Blomkamp menyulap Matt Damon yang biasanya terlihat relatif normal menjadi botak, bertato dan sinis. Anda tidak memanggil aktor sekaliber Matt Damom untuk tampil biasa-biasa saja. Matt Damon tahu benar bagaimana membuat Anda peduli dengan nasibnya dan juga kisah cintanya dengan Frey (Alice Braga) walaupun terkesan hanya sebagai tempelan.

Sharlto Copley, aktor yang menjadi langganan Neill Blomkamp, adalah salah satu hal yang membuat 'Elysium' menggelegar. Setelah tampil kocak dalam 'The A-Team', Copley menunjukkan kepada aktor Hollywood lainnya bagaimana cara menjadi penjahat tak kenal ampun yang akan membuat Anda sebal setengah mati kepadanya.

Dengan rating R yang keras, bersiaplah menyaksikan masa depan yang suram dengan adegan kekerasan yang cukup grafis. 'Elysium' adalah tontonan sci:fi paling action-packed tahun ini dan mungkin salah satu yang terbaik di tengah-tengah musim panas yang sepi ini.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

Hide Ads