Ini merupakan penjelasan lengkap dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bagi mereka yang masih awam dengan istilah 'paradoks', tema besar yang diangkat di album kedua Isyana Sarasvati.
Tema dari album kedua ini The Voice of Paradox, karena nanti kalian kalau mendengarkan album kedua ini akan menemukan lirik, ritme dan nada-nada yang paradoxical.
![]() |
Itu penjelasan Isyana dalam video teaser yang di akun Youtube pribadinya yang diunggah satu minggu sebelum album tersebut dirilis.
"Paradox itu menunjukkan bahwa kita tidak tahu identitas suatu fenomena, sebenarnya kayak kehidupan saya sekarang ini saling silang dan kontradiktif namun, harus tetap berjalan," kata Isyana.
Hal itu seakan sengaja dikaitkan pada pekerjaannya sebagai seorang musisi pop terkenal, yang diharuskan untuk bertemu dan berhubungan dengan orang banyak.
Padahal beberapa tahun sebelumnya ia hanyalah seorang gadis lugu introvert asal Bandung yang menyukai musik klasik. Dilema-dilema itulah yang dituangkannya ke dalam Paradox.
Bagi Isyana, album ini adalah proses pendewasaan, kumpulan kolektif pengalaman pribadi selama dua tahun terakhir.
Pada debut albumnya, Explore! yang dirilis pada tahun 2015 saya mendeskripsikannya sebagai permulaan yang mulus, polos tanpa ambisi, dan yakin masih banyak kejutan lain yang diberikan oleh Isyana Saravasti ke depan.
'Paradox' merupakan wujud dari kejutan itu. Sayangnya, saya tidak terlalu terkejut. Selain sumber inspirasi lagu, tidak ada sesuatu yang baru di album ini.
Formulanya bahkan mirip Explore!; 10 lagu explorasi pop dengan unsur-unsur R&B, dance, classic, hingga jazz yang hampir semua direkam di studio mewah di Swedia.
Ia juga kembali mengajak penyanyi tamu untuk mengisi bagian rap. Kali ini ia mengajak Gamaliel GAC dalam single 'Terpesona', dulu ia mengajak Rayi RAN di lagu 'Kau Adalah'.
Meskipun begitu, album keduanya sama sekali tidak buruk. Layaknya seorang perempuan biasa, Isyana menuangkan curahan hatinya lewat lagu. Ia kesepian dan memutuskan untuk move-on di 'Winter Song'.
Ia masih percaya masih adanya 'Nada Cinta' ("seperti usainya hujan, terbitlah pelangi"), dan tentu saja, ia juga bisa 'Mad' (so don't go acting like yoo've got me figured out / don't mess with me, yeah exactly!).
Dari 10 lagu yang ada, saya memilih 'Lembaran Baru' sebagai salah satu lagu yang paling penting untuk disimak, dengan lirik dan melodi yang sulit dihindahkan.
"Tak semua halaman merana / namun yang kelam terlalu berarti / yang bahagia terlupakan / terselimuti benci".
Lagu itu terlihat makin manis dengan balutan petikan gitar Rendy Pandugo, yang juga mengisi akustik di 'Nada Cinta'.
* Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia. (ken/ken)