Nur Satriatama yang merupakan gitaris Alexa angkat bicara soal royalti musisi di Indonesia. Katanya, bayaran royalti di Indonesia tidak cukup untuk menopang kehidupan musisi.
Hal ini diungkapkan Satria saat berbincang-bincang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2022).
Satria menegaskan, dirinya tidak pernah bertahan hidup hanya mengandalkan uang royalti saja. Karena bagi Satria, bayaran royaltinya sangat kecil dan tidak bisa diandalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak (musisi tidak bisa hidup dari royalti), kalau saya pribadi," ujar Satria.
Baca juga: Egonya Puas, Alasan Aqi Balik Lagi ke Tiket |
"Saya tidak pernah hidup dari royalti saya pribadi. Makanya saya dari industri rekaman saya banyak di belakang layar dari iklan, produk, produksi dari aransemen lebih ke situ," jelas Satria lagi.
Kata Satria, musisi dangdut atau koplo yang saat ini digandrungi masyarakat saja tidak menjamin telah mendapat royalti yang setimpal.
Biasanya, beberapa royalti didapatkan dengan banyak jika memang lagunya terus diputar. Namun tidak semua musisi seberuntung itu.
"Analoginya adalah lagu dangdut atau koplo yang kalian kenal apa, yes bisa hidup kalau 100 juta berarti dapetnya dikali 3 perak, 300 juta ya bisa hidup, cuma berapa yang 100 juta viewers, berapa yang 1 M viewers, nggak semua bisa begitu kalau kita pukul rata begitu," papar Satria.
Satria menegaskan, pendapatan musisi paling menguntungkan adalah manggung off-air atau memproduksi suatu karya musik.
"Mendingan manggung, tapi manggung persaingannya ketat. Ibaratnya perang-perangan harga, ada yang harganya 4 kali dari Alexa, pas pandemi seperempatnya Alexa," jelas Satria.
Baca juga: Tiket: Back to Factory Reset |