Pasti ada sederet kisah di balik mengagumkannya sebuah band. Peristiwa itu kerap terjadi saat band terbentuk pertama kali, pembuatan album, mengadakan konser, menghadapi segala bentuk perselisihan, dan segudang cerita menarik lain.
Agar para penggemar bisa mengetahui dan mengenang kisah seru dari band favoritnya, mereka pun mengemas hal tersebut dalam film dokumenter. Dari tahun ke tahun sudah banyak band yang meluncurkannya. Berikut tujuh band dari genre rock yang pernah merilis film dokumenter.
Foo Fighters: Back and Forth
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdurasi selama 101 menit, dalam film ini Foo Fighters membagikan sejarah lahirnya band dan proses pembuatan album studio ketujuh mereka bertajuk Wasting Light. Back and Forth meraih piala Grammy 2012 kategori Best Long Form Music Video.
Oasis: Oasis Knebworth 1996
Baru ditayangkan mulai 23 September tahun ini, Oasis Knebworth 1996 digarap dalam rangka merayakan 25 tahun konser fenomenal mereka di Knebworth, Inggris. Film ini berisi arsip konser, cuplikan belakang panggung, serta wawancara dengan personel Oasis dan penyelenggara konser.
Linkin Park: The Making of Minutes to Midnight
Awalnya dokumenter ini terdapat dalam bentuk DVD yang dikeluarkan pada tahun 2007. Namun pada Mei 2021, Linkin Park mengunggah keseluruhan film ke kanal resmi YouTube Linkin Park sebagai pertanda memperingati 14 tahun album Minutes to Midnight. Film ini menampilkan para member yang bekerja di studio untuk menciptakan album ketiga tersebut.
Green Day: Heart Like a Hand Grenade
Proses rekaman dan penulisan album American Idiot dituangkan oleh Green Day ke dalam film Heart Like a Hand Grenade. Disutradarai oleh John Roecker, pembuatan film ini memakan waktu selama 15 bulan antara tahun 2003 dan 2004.
Pearl Jam: Twenty/PJ20
Sesuai judulnya, Twenty dibuat untuk merayakan ulang tahun Pearl Jam yang ke-20 pada tahun 2011 dan terdiri dari sejarah band dan fakta di balik perselisihan mereka dengan penjual tiket di Roskilde Festival tahun 2000. Film ini pertama kali tayang di Toronto International Film Festival 2011.
30 Seconds To Mars: Artifact
Digugat sebanyak USD 30 juta oleh mantan label rekaman karena dianggap melanggar kontrak, 30 Seconds To Mars memperjuangkan kasus lalu mengangkat situasi tersebut menjadi sebuah film dokumenter. Mereka membeberkan gugatan ini berisiko merenggut pekerjaan dan mimpi-mimpinya. Dibutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk menggarap Artifact.
Evanescence: Embracing The Bitter Truth
Meracik album baru di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa musisi termasuk Evanescence. Melalui Embracing The Bitter Truth mereka memberikan seluk beluk pembuatan album The Bitter Truth saat COVID-19 menyerang seperti proses mixing (percampuran) dan completion (penyelesaian) yang sebagian besar dilakukan dari jarak jauh.
(srs/srs)