Kronologi Kematian Fawad Andarabi, Penyanyi yang Dibunuh Taliban

Kronologi Kematian Fawad Andarabi, Penyanyi yang Dibunuh Taliban

Tim Detikcom - detikHot
Selasa, 31 Agu 2021 12:28 WIB
Afghanistan: Taliban menyiksa dan membantai sejumlah pria etnis minoritas Hazara, sebut Amnesty International
Ilustrasi. Foto: BBC World
Jakarta -

Penyanyi folk Afghanistan, Fawad Andarabi, meninggal dunia setelah dibunuh Taliban. Peristiwa itu terjadi di lembah Andarabi yang terletak di provinsi Baghlan yang berjarak 100 KM sisi utara Kabul.

Wilayah tempat terjadinya pembunuhan itu memang menjadi salah satu daerah yang bergejolak sejak tentara Taliban mengambil alih kuasa. Sebab, beberapa distrik dalam wilayah itu menolak pemerintahan Taliban.

Kendati demikian, Taliban tetap mengatakan mereka telah merebut daerah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa pembunuhan tersebut dikabarkan terjadi pada Jumat (27/8) pekan lalu. Menurut penuturan sang anak, Jawad Andarabi, pasukan Taliban datang ke rumah mereka dan mencari ayahnya.

Mereka bahkan sempat meminum teh bersama sebelum Fawad Andarabi diseret dari rumahnya dan dieksekusi.

ADVERTISEMENT

"Dia tidak bersalah, dia hanyalah penyanyi yang menghibur orang-orang," ujar sang Jawad dikutip dari Associated Press.

Menurut sang anak, saat Fawad Andarabi dibunuh, ayahnya itu ditembak di bagian kepala. "Mereka (Taliban) menembaknya di kepala di sawah," ungkap sang anak.

Jawad Andarabi pun mengatakan dirinya menginginkan keadilan atas kematian ayahnya.

Fawad Andarabi adalah musisi yang memainkan alat musik tradisional bernama ghicak dan kecapi. Dalam lagu-lagunya, ia kerap berkisah tentang Afghanistan sebagai Tanah Kelahirannya.

Meninggalnya Fawad Andarabi mengundang respons dari Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Massoud Andarabi. Dalam kicauan di akun Twitternya, dia menuliskan:

"Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi lagu folk, Fawad Andarabi, yang hanya membawa kegembiraan bagi lembah ini dan warganya," tulisnya.

Pembunuhan tersebut memicu kekhawatiran atas kebrutalan Taliban yang kian banyak mengambil alih wilayah di Afghanistan setelah Amerika Serikat angkat kaki. Salah satu aturan ketat dari Taliban adalah mereka melarang sebagian besar bentuk musik.




(srs/dar)

Hide Ads