Sejak terjun ke dunia musik secara profesional, ada satu benang merah yang menjadi penghubung karya Vira Talisa dari waktu ke waktu, yaitu aspek visual. Asep itu tergambar dari sampul album atau lagu hingga video klip.
Vira Talisa seakan memiliki sebuah ciri khas terkait aspek visual yang menjadi pendukung lagu-lagunya. Latar belakang pendidikannya di jurusan seni visual menjadi salah satu yang mempengaruhi hal tersebut.
Namun, lebih dari itu, dirinya juga meyakini apa yang disuguhkan sebagai pendukung dari karyanya sama pentingnya dengan musik yang ia garap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayaknya emang preferensi, karena gue mungkin orangnya memang visual banget. Segala sesuatu yang visual, gue merasa itu penting. Kalau visualnya nggak masuk sama musiknya, gue nggak rela untuk merilis," ujar Vira Talisa dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.
Untuk mencari referensi, Vira Talisa kerap memperhatikan sampul dari album keluaran era 1960-an. Dirinya pun merasa terinspirasi oleh bentuk desain yang sederhana namun memiliki detail yang tak biasa.
"Mungkin karena gue juga mengkonsumsi banyak (referensi). Misalnya gue melihat cover-cover jaman dulu, (salah satunya) di era 1960-an ada namanya Bluenote Records. Dia cover albumnya spesifik banget, khas banget. Ada quirky-nya tapi tetap eye catching. Desainnya sebenarnya lumayan rumit tapi bikin orang nengok," jelas Vira Talisa.
"Gue suka hal-hal yang kayak gitu, sesuatu yang simpel tapi sebenernya nggak sesimpel itu, nggak semua orang bisa bikin shape itu terus menempatkannya di sini, di sini," sambungnya.
Menurutnya, perhatiannya pada aspek visual yang terbilang rinci itu pun turut berpengaruh pada proses penulisan musik dan proses pengambilan keputusan ketika hendak merilis suatu karya.
"Gue lumayan concern di hal itu, kalau visual sama musiknya nggak saling mendukung, gue nggak seneng," tuturnya.
(srs/nu2)