Pandemi virus Corona telah mengubah cara hidup banyak orang. Selama masa pandemi, kita hampir tidak bisa berkumpul di keramaian tanpa perasaan was-was.
Bagaimana tidak, virus tersebut diketahui dapat ditularkan melalui droplet yang tersebar lewat batuk, bersin atau pun kontak tubuh sehingga kita harus menahan diri demi mencegah penularan virus tersebut.
Ada banyak hal yang berubah di masa pandemi ini, salah satunya adalah bagaimana cara kita menikmati musik. Bila pada saat-saat sebelumnya kita dapat pergi ke konser dan menyaksikan penampilan para musisi secara langsung, kini kita hanya bisa menonton mereka dari layar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tulisannya yang dimuat di The Atlantic, pentolan Foo Fighters dan drummer Nirvana, Dave Grohl mengatakan, meski dirinya merasa beruntung tidak harus bekerja di tengah masa pandemi seperti halnya pekerja medis atau kurir, dirinya tetap merindukan, "Keringat, telinga yang terasa pengang dan raungan musik rock n roll secara langsung."
Konser kini memang telah bisa berpindah ke ruang virtual. Kita dapat bertemu dan menonton artis idola kita dari mana saja. Namun menurut sejumlah musisi, tetap ada hal-hal yang hilang dan tidak dapat kita temui di konser musik virtual.
Menurut Yura Yunita, salah satu hal yang tidak dapat ditemui dalam konser virtual adalah interaksi antara musisi dan penonton.
Dalam panggung-panggungnya, pelantun Intuisi itu kerap kali bercerita dan mengajak para penonton berbincang dalam jeda antara lagu ke lagu. Hal itu tidak dapat ia lakukan secara dua arah dalam konser virtual.
"Yang paling dikangenin itu bisa interaksi sama penonton. Ini kita tuh hadapannya sama kamera, nggak sama orangnya, jadi lain," ungkap dia kepada detikcom dalam wawancara melalui telepon video.
"Yang aku kangn banget itu tatap muka sama penonton. Kadang kalau aku di panggung, aku bisa jahilin penonton atau nanya," kenangnya lagi.
Selain interaksi, Yura Yunita juga mengaku merindukan adanya pertukaran energi antara musisi dengan para penontonnya. Baginya, bagaimana pun suasana hatinya sebelum dirinya naik ke panggung, begitu dirinya tampil di atas panggung, ia merasakan energi yang membuatnya bisa kembali merasa bersemangat.
"Misalnya apapun yang terjadi, terus di atas panggung ketemu penonton energinya langsung sih. Aku nyerap energi banget kalau di atas panggung. Apapun yang aku rasain, misalnya lagi sedih, di atas panggung malah bisa jadi berenergi banget," tuturnya.
Hal sama juga diungkapkan oleh rapper Young Lex. Menurutnya, pengalaman melihat langsung lagunya dinyanyikan dan dihafal oleh banyak orang adalah sesuatu yang begitu bernilai untuknya.
Menurutnya, ketika ada di panggung dan melihat orang-orang menyanyikan lagunya, dirinya merasa telah sukses mewakili perasaan orang-orang yang mungkin memiliki keresahan dan rasa yang sama dengan apa yang dirasakan dan dituangkannya dalam lagu.
"Karena kan sebuah lagu kan nyawanya di off air. Seberapa besar orang pas nyanyiinya hafal, itu orang-orang pada hafal dan merasa terwakilkan perasaannya itu kan di off air, perasaannya beda lagi," ujar Young Lex.
"Kangen vibe-nya, kangen manggungnya, kangen semuanya karena manggung kan priceless kalau lo bisa bikin karya sesuai dengan keresahan hati lo terus bs dinyanyiin orang banyak itu perasaannya beda dan itu hanya bisa nikmatin pas lo panggung. Nggak bisa dinikmatin pas sehari-hari," sambung dia.
Di waktu luangnya, Young Lex kerap menonton kembali video-video saat dia berada di panggung semata-mata untuk mengobati rasa rindu. "Makanya gue pas lihat video manggung, kangen banget," kata dia.
Serupa dengan Yura Yunita dan Young Lex rindu pertukaran energi dan interaksi dengan para penonton, Pamungkas juga merasakan hal yang sama. Namun ada hal lain yang juga ia rindukan, yakni perjalanan yang ia tempuh ketika hendak tampil dalam sebuah acara.
Perjalanan dari kota ke kota bersama bandnya, bagaimana repotnya mengatur jadwal dan lain-lain menjadi salah satu hal yang paling ia rindukan selama pandemi.
"Semuanya, semuanya (dirindukan dari konser langsung). Keluar rumah, jalan-jalannya, the hustle, of course di panggungnya, the experience, the thrill, ngelihat penonton, semoga bisa terjadi lagi," ungkapnya.
Ada banyak alasan mengapa kita semua -- sebagai pecinta musik -- dan para musisi rindu akan konser langsung. Akan tetapi konser langsung hanya bisa dinikmati tanpa was-was apabila pandemi telah usai.
Hingga waktu dimana kita bisa berkeringat, bersenang-senang, dan berteriak di depan panggung kembali, ada baiknya agar kita tetap menjaga diri demi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi hingga waktu itu tiba kembali.
(srs/nu2)