Dilaporkan Bloomberg, platform musik itu baru saja memutus kerja sama dengan 173 dari total 420 karyawannya. Tidak hanya itu, dua markas besar di Berlin dan New York juga resmi ditutup.
Alex Ljung, Co-Founder and Chief Executive Officer mengatakan, langkah itu dilakukan demi bisa menyelamatkan perusahaannya. Ia beralasan, pemberhentian masal itu demi kesuksesan SoundCloud jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengurangi biaya dan melanjutkan pertumbuhan pendapatan, kami berada di jalur menuju profitabilitas dan mengendalikan masa depan independen SoundCloud," ungkap Alex Ljung.
SoundCloud memang menjadi salah satu tempat bagi para musisi memamerkan karyanya. Di sana, musik mereka bisa didengar oleh penikmat musik secara global.
Tidak sedikit musisi bertalenta yang lahir dari SoundCloud. Sebut saja Dua Lipa, Teza Sumendra dan yang lainnya. Meski begitu, sayangnya, pamor SoundCloud memang masih kalah dengan Youtube. (dar/tia)