"Ibarat hadiah, album ini kita kasih untuk para penguasa. Secara implisit kita banyak cerita tentang penindasan. Semoga bisa menjadikan penguasa yang lebih adil," tutur Jerinx, penabuh drum SID saat peluncuran album di Kantor Sony Music Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2013).
Itulah mengapa judul 'Sunset Di Tanah Anarki' paling pas menggambarkan 17 materi lagu yang ada di album kelima SID bersama Sony Music Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"'Sunset di Tanah Anarki', artinya tanah yang indah tapi masih belum ada kebebasaan. Di Bali dan negara Indonesia lainnya itu sangat kaya dan eksostis. Tapi banyak ketidakadilan," sambungnya lagi.
Dengan delapan lagu berlirik bahasa Indonesia dan sembilan berbahasa Inggris, SID juga lebih memperluas unsur musikalitasnya. Sejumlah elemen musik dikombinasikan dari para pemain additional.
"Seperti pemain gitar, keyboard. Ada unsur orkestra dan paduan suara juga. Musikalitas album ini lebih melebar," jelas sang vokalis, Bobby.
SID sendiri terakhir merilis album pada tahun 2009. Setelah empat tahun barulah 'Sunset Di Tanah Anarki' bisa dinikmati di Indonesia.
"Kita dari dulu bingung mau jawab gimana album kok nggak keluar. Jadi album ini semacam kita 'rapel'. Makan nih 17 lagu!," tutup Eka Rock disambut tawa Jerinx dan Bobby Kool.
(hap/ich)