Kabar terbaru tiba dari dunia anime. Studio Ghibli yang dikenal sebagai perusahaan animasi terbesar di dunia dikabarkan diakuisisi oleh jaringan televisi Jepang, yakni Nippon Television Network Corp.
Studio Ghibli bakal menjadi anak perusahaan dari jaringan televisi tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, dalam pernyataan bersama ada beberapa alasan akhirnya Studio Ghibli diakuisisi.
Faktor utama mengenai pewaris yang bakal memegang pucuk kepemimpinan Studio Ghibli, saat ini Hayao Miyazaki telah berusia 82 tahun dan produser Toshio Suzuki di usia 75 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis (21/9), dewan kedua perusahaan sepakat bahwa jaringan siaran komersial utama akan menjadi pemegang saham utama Studio Ghibli sebanyak 42,3 persen.
NIPPON TV dalam pernyatannya akan mengirimkan eksekutif untuk mendukung manajemen Studio Ghibli sekaligus menghormati kemandirian kreatifnya sehingga bisa fokus pada proyek animasi dan artistik lainnya.
Kesepakatan antara dua perusahaan besar itu sudah dibahas sejak tahun lalu. Saat itu, Toshio Suzuki disebut meminta bantuan eksekutif Nippon TV Yoshikuni Sugiyama untuk mengelola Ghibli. Dia pun berjanji akan memberikan dukungan.
Putra Hayao Miyazaki, Goro yang juga sutradara animasi dikabarkan akan menjadi pewaris sekaligus calon penerus bagi kepemimpinan Studio Ghibli.
Studio Ghibli dan Nippon TV pernah berkolaborasi sejak NausicaΓ€ of the Valley of the Wind ditayangkan di televisi pada 1985. Nippon TV juga membantu memproduksi berbagai karya Ghibli lainnya, dimulai dengan Kiki's Delivery Service karya Hayao Miyazaki di 1989. Hal ini juga membantu mendirikan museum yang didedikasikan untuk karya Ghibli di Tokyo.
Awal tahun ini, Hayao Miyazaki menyelesaikan The Boy and the Heron yang diselesaikan setelah 7 tahun. Film animasinya berdasarkan adaptasi buku namun juga berasal dari masa kecil Miyazaki di masa perang. Judul bahasa Jepangnya, yang lebih mencerminkan temanya, diterjemahkan menjadi "How Will You Live?".
(tia/pus)