Timothée Chalamet kembali dengan karya terbarunya bersama sutradara Luca Guadagnino. Setelah kolaborasi keduanya di Call Me By Your Name, kini mereka siap memamerkan Bones and All ke bioskop di seluruh dunia. Bones and All merupakan film romansa tentang dua remaja yang saling mencintai dan sama-sama suka daging manusia.
Trailer pertama Bones and All sudah resmi dirilis di YouTUbe MGM. Berdurasi singkat, trailer ini tak banyak membeberkan plot dalam filmnya namun potongan adegan-adegan yang ditampilkan penuh adegan intim antara Timothée Chalamet dan lawan mainnya, Taylor Russel, juga adegan sadis berdarah-darah.
Ada banyak hal yang menanti terungkap dari dua karakter ini. Dalam Bones and All, Timothée Chalamet memerankan anak muda bernama Lee sementara Taylor Russel memerankan Maren. Bisa dikatakan mereka adalah pasangan cinta pertama namun romansa ini berkembang ke sesuatu yang benar-benar tidak terduga saat keduanya sadar mereka sama-sama kanibal.
Bones and All diangkat dari novel yang dirilis tahun 2015 berjudul sama karya Camille DeAngelis. Film ini sebelumnya sudah ditayangkan di berbagai ajang festival film internasional salah satunya di Venice Film Festival. Di momen itu, Bones and All mendapat 8,5 menit standing ovation dari penonton.
Karier Timothée Chalamet sejak sukses Call Me By Your Name memang terbilang moncer. Berkat penampilannya sebagai Elio Perlman di film ini, Timothée Chalamet berhasil masuk nominasi Oscar di tahun 2017 untuk kategori Best Actor in Leading Role. Sejak itu dia kemudian digaet memerankan proyek-proyek besar seperti Dune dan sekuelnya yang tengah diproduksi, juga tetap main di film-film berskala kecil.
Saat hadir di Venice, Timothée Chalamet menyebut ada kelegaan bisa memerankan karakter di Bones and All. Dia kemudian membandingkan cerita yang ditampilkan dalam film dengan kenyataan hidup di dunia digital saat ini.
"Lega rasanya bisa memainkan karakter yang bergulat dengan dilema internal tanpa bisa pergi ke Reddit, Twitter, Instagram, atau TikTok, untuk mencari di mana dia bisa merasa cocok. Tanpa memberikan penilaian pada mereka, ketika kita menemukan orang-orang yang serupa, kekuatan akan muncul di sana. Tapi saat ini sulit sekali untuk hidup di dunia," katanya.
Taylor Russel di sisi lain telah banyak dinominasikan dalam penghargaan-penghargaan bergengsi. Tahun 2020 dia memenangkan Best Documentary Short untuk film The Heart Still Hums (sebagai sutradara, penulis, dan produser) di BlackStar Film Festival, Nashwille Filme Festival, dan Palm Springs International ShortFest. Berkarier sejak 2013, Taylor Russel sebelumnya main dalam film Escape Room (2019) dan sekuelnya Escape Room: Tournament of Champions (2021).
Bones and All akan tayang di bioskop AS November 2022. Belum ada informasi kapan film ini akan masuk Indonesia dan bisa disaksikan di jaringan bioskop Tanah Air. Simak trailer Bones and All di sini (trigger warning: banyak adegan sadis).
Simak Video "Gaya Serba Merah Timothée Chalamet yang Curi Perhatian"
[Gambas:Video 20detik]
(aay/dar)