Laura Basuki menambah deretan piala di rak pribadinya. Setelah sebelumnya menang piala FFI untuk film Susi Susanti: Love All, kini Laura Basuki mendapat piala Silver Bear di Berlinale.
Piala Silver Bear ini diperoleh Laura Basuki berkat perannya dalam film Nana (Before, Now & Then) yang disutradarai oleh Kamila Andini. Diketahui film tersebut memang ditayangkan dalam ajang Berlinale Film Festival 2022 di Jerman.
Film Nana (Before, Now & Then) mendapat sambutan yang meriah dan hangat, seperti yang diutarakan Laura Basuki dalam sebuah wawancara. Ulasan dari media pun juga terbilang positif. Kini kebahagiaan Laura Basuki semakin sempurna karena piala Silver Bear berhasil dia dapatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"I'm so overwhelmed. Thank you @berlinale," tulis Laura Basuki dalam unggahan Instagram-nya.
Di unggahan berbeda, dia juga menceritakan momen diberi tahu bahwa dirinya menang piala tersebut. Sosok Ifa Isfansyah adalah yang secara langsung menghubunginya.
"Hari kedua karantina sepulang dari Berlin jam 11 pagi, posisi lagi baca skenario untuk persiapan film. Tiba2 masuk whatsapp dari mas @ifa_isfansyah
............
"Laura.. bisa ditelpon kah?"
Pikiran langsung ke arah negatif, berita buruk apa ini?
.............
"Halo mas Ifa. Ada apa? Aku kok deg2an"
.............
"Iya Laura, disini jam 5 pagi tapi mengharuskan saya untuk telp"
"Deg2an ga?" Makin pusing nungguin
"Laura kamu dapat silver bear"
.............
"Hah? Silver bear untuk best supporting gitu? Kok bisa?????" ππ
Begitulah, dalam sekejap tanggal 16 Febuari 2022 jadi salah satu hari bersejarah untuk saya π€," kisah Laura Basuki lagi.
Film Nana (Before, Now & Then) sendiri bercerita tentang seorang perempuan biasa bernama Nana. Ia melarikan diri saat akan dipersunting.
Dalam film garapan sutradara Kamila Andini itu mengambil latar pada 1960-an. Laura Basuki berperan sebagai wanita simpanan dari Nana.
Laura Basuki merasa begitu bahagia saat pertama kali tahu filmnya akan berkompetisi di Berlinale. Aktris kelahiran 9 Januari 1988 itu tak menyangka film berbahasa Sunda itu menarik perhatian sineas dunia hingga dianggap layak bersaing dengan film lainnya.
"Senang banget dan bangga banget. Aku pas baca skripnya memang aku sudah jatuh cinta, tapi aku tidak menyangka kabar baiknya secepat ini," ujar Laura Basuki saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
"Ini salah satu festival besar yang rasanya aku nggak pernah berani mimpi untuk bisa filmku masuk ke situ bersaing dengan para sutradara hebat lainnya," sambungnya lagi.