.webp)
Biasanya dalam produksi sebuah film Kung Fu dibutuhkan seorang stuntmen untuk menggantikan peran sang aktor dalam adegan berbahaya. Secara tidak langsung, stuntman ini sangat berjasa karena telah mempertaruhkan nyawa dan anggota badannya selama proses produksi film.
Beberapa waktu lalu terdapat film dokumenter yang cuplikan kondisi di balik layar proses syuting film Kung Fu dan sesi wawancara dengan puluhan stuntman, koreografer, sutradara dan aktor, seperti, Donnie Yen, Sammo Hung, Tsui Hark, Sammo Hung Kam-bo, Tony Ching, dan beberapa orang lainnya. Mereka rata-rata menggunakan jasa stuntman dalam produksi filmnya.
 Film Kung Fu Stuntman Foto: Dok. Ist |
Film dokumenter berjudul Kung Fu Stuntmen (2021) ini diproduksi, disutradarai dan ditulis oleh Wei Junzi. Dalam proses pembuatan film, Wei menghabiskan waktu selama dua tahun untuk mengurus perizinan dan melakukan wawancara sejumlah orang dari berbagai tempat, termasuk Hong Kong, Beijing, Foshan dan Hengdian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan film dokumenter ini dibuat ialah sebagai bentuk penghargaan atas jasa para stuntman yang telah berani untuk mengambil resiko berbahaya seperti cedera atas aksi-aksi selama proses syuting film.
Contohnya, film seni bela diri klasik berjudul Once Upon a Time in China (1991) disutradarai oleh Tsui Hark. Film tersebut dibintangi oleh seniman bela diri Jet Li Lianjie. Ia berperan sebagai pahlawan bernama Wong Fei-Hung. Penampilannya sering dibanding-bandingkan dengan Bruce Lee dan Jackie Chan.
Banyak penonton yang terkesan dengan adegan-adegan pertempuran Jet Li saat melawan musuh dalam film tersebut. Sebagian besar tidak menyadari bahwa sebenarnya Li tidak melakukan itu semua seorang diri. Terdapat tiga orang stuntman yakni, Hung Yan-yan, Ku Huan-chiu, dan Tony Ling yang bertarung menggantikan peran Li. Hal tersebut dilakukan karena sang aktor mengalami luka sebelum proses syuting berakhir.
(ass/ass)
